FaktualNews.co

200 Siswa Menjalani Perawatan di RS Akibat Keracunan Gas

Internasional     Dibaca : 1770 kali Penulis:
200 Siswa Menjalani Perawatan di RS Akibat Keracunan Gas
Sejumlah siswi mendapatkan perawatan di rumah sakit pemerintah menyusul kebocoran gas dari sebuah depot kontainer di New Delhi, India, Sabtu (6/5/2017). (AFP)
siswi-di-India-Dirawat-Akibat-Keracunan-Gas-Bocor

Sejumlah siswi mendapatkan perawatan di rumah sakit pemerintah menyusul kebocoran gas dari sebuah depot kontainer di New Delhi, India, Sabtu (6/5/2017). (AFP)

 

NEW DELHI, FaktualNews.co – Akibat kebocoran gas di New Delhi, sedikitnya 200 murid sekolah harus menjalani perawatan di rumah sakit pada Sabtu (6/5/2017) setelah mengeluhkan iritasi mata dan tenggorokan.

Kelas sedang berlangsung saat gas bocor dari sebuah truk kontainer yang diparkir di depot dekat sekolah tersebut dan penuh bahan kimian untuk keperluan industri, kata polisi.

(BACA : Puluhan Santri Jombang Keracunan, Usai Minum Es Buah)

“Sekitar 200 anak dirawat di empat rumah sakit, tidak ada yang serius, situasinya sudah normal sekarang,” kata wakil komisaris polisi Romil Baaniya kepada para wartawan.

Polisi akan memulai proses hukum terhadap operator karena kelalaian itu, Baaniya menambahkan.

Foto-foto menunjukkan para personel penanggulangan bencana memeriksa secara saksama sekolah perempuan yang dikelola pemerintah itu.

(BACA : Puluhan Siswa SD di Mojokerto Keracunan Pecel dan Soto)

Kebocoran gas sering terjadi di India, yang sebagian besar disebabkan oleh kegagalan memenuhi standar keselamatan.

Pada 2014 kebocoran gas beracun terjadi di satu pabrik baja terbesar India di negara bagian Chhattisgarh dan menewaskan enam orang.

(BACA : Belasan Siswa SDN 1 Brodot Bandar Kedungmulyo Diduga Keracunan Sari Kedelai)

Dan kebocoran gas beracun di Kota Bhopal pada 1984 menewaskan sedikitnya 25.000 orang dan sampai saat ini masih merupakan bencana industri terburuk di dunia, demikian menurut warta kantor berita AFP. (*/REP)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
AFP