FaktualNews.co

Ancam hentikan Konferensi Pers, Hubungan Trump dengan Media Makin Buruk

Internasional     Dibaca : 1524 kali Penulis:
Ancam hentikan Konferensi Pers, Hubungan Trump dengan Media Makin Buruk
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump. Foto: Istimewa

AMERIKA SERIKA, FaktualNews.co – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuding media selalu memojokkan dia dan keluarganya dengan memberitakan hal-hal buruk. Karena itulah hubungan Trump dengan media jauh dari kata harmonis.

Baru-baru ini, Trump makin sewot dengan media hingga membuatnya mengancam untuk menghentikan kegiatan konferensi pers rutin di Gedung Putih. Ancaman ini dikeluarkan usai media mengkritik pemerintahan pengusaha New York itu karena telah memecat Direktur FBI James Comey.

Kabarnya karena alasan itu, ketika perayaan 100 harinya menjadi presiden, Trump tidak menghadiri perjamuan dengan media di Gedung Putih.

(BACA : Vonis Ahok, Dari Sudut Pandang Media Internasional)

Presiden yang terkenal sering sekali mengeluarkan pernyataan kontroversi di Twitter itu menyebutkan kemungkinan terbaik adalah menghentikan semua jadwal konferensi pers ke depannya.

“Mungkin hal terbaik harus dilakukan adalah membatalkan semua jumpa pers di masa mendatang dan memberikan tanggapan tertulis demi akurasi,” tutur Trump lewat akun Twitter pribadinya, seperti diberitakan surat kabar Independent, Sabtu (13/5/2017).

Komentar ini dicuitkan Trump usai mendapat kritik luar biasa akibat pemberitaan media mengenai pemecatan Direktur FBI, James Comey. Sementara itu, sang presiden menyebutkan tidak biasa memberi alasan tepat atas pemecatan yang dilakukannya dikarenakan jadwal super padat.

Akibat keputusannya, Trump semakin dikecam karena tak mesra dengan media. Bahkan, penasihat seniornya Stephen Bannon menyebut media sebagai ‘oposisi’.

(BACA : Dubes Amerika Serikat Kunjungi Ponpes Tebuireng, Ini Pembahasannya dengan Gus Solah)

Rupanya tak hanya Trump yang marah pada media, para pencari berita juga sebal dengan pria 70 tahun itu. Pasalnya, seorang fotografer Rusia mengaku bisa masuk dalam ruangan tempat pertemuan Trump dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, sementara media AS ditahan tak bisa masuk bahkan untuk mengambil gambar sedikit saja.

Sebelumnya, Sekretaris Pers Trump, Sean Spicer, dikritik karena mengadakan jumpa pers hanya dengan media tertentu. (*/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
Merdeka.com