FaktualNews.co

Tak Direspon Pemda, Mahasiswa dan Santri Tawarkan Pendidikan Gratis Bagi Korban Pemerkosaan Plandaan

Kriminal     Dibaca : 2914 kali Penulis:
Tak Direspon Pemda, Mahasiswa dan Santri Tawarkan Pendidikan Gratis Bagi Korban Pemerkosaan Plandaan
Video pengakuan korban pemerkosaan 6 orang di Kecamatan Plandaan, Jombang.FaktualNews/Syarif Abdurrahman.

Video pengakuan korban pemerkosaan 6 orang di Kecamatan Plandaan, Jombang.FaktualNews/Syarif Abdurrahman.

JOMBANG, FaktualNews.co – Kasus pemerkosaan yang menimpa AD (14) asal Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menuai keprihatinan dari banyak pihak. Tak terkecuali dari kalangan santri dan mahasiswa. Para santri dan mahasiswa berupaya untuk memberikan dukungan moral.

Seperti yang terlihat siang tadi. Santri yang terdiri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Ponpes Mambaul Maarif Denanyar dan sejumlah mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Santri ini tampak mendatangi kediaman AD. Selain memberikan dungkan moril, mereka juga menawarkan kelanjutan pendidikan bagi AD.

Menurut salah seorang mahasiswa, Yuli Masindatul Bariroh (22), menjelaskan, tujuan kegiatan ini tidak lain sebagai bentuk solidaritas dan dukungan. Menurutnya, korban yang harus menerima kenyataan punya bayi diusia yang masih sangat dini.

BACA JUGA

[box type=”shadow” ]

[/box]

“Kami sebagai mahasiswa dan aktivis perempuan Jombang merasa terenyuh, ketika mendengar ada korban pemerkosaan sekejam ini. Belum selesai kasus kekerasaan pada anak perempuan di Wonosalam, kini muncul lagi kejadian baru,” katanya, Minggu (14/5/2017).

Yuli menyayangkan prestasi Jombang sebagai kota layak anak tidak diiringi dengan pelayanan dan perlindungan maksimal pada anak. Padahal pihak pemerintah, kepolisian dan tokoh masyarakat Jombang sudah bisa memberikan sanksi tegas bagi para pelaku kekerasan anak dan perempuan.

“Untuk kesekian kalinya perempuan harus jadi korban, menerima sesuatu yang tidak diharapkan, mengapa elit politik Jombang diam dan bungkam semua?,” sindirnya.

Bocah 14 Tahun yang diduga menjadii korban perkosaan Asal Plandaan ketika dikunjungi sejumlah Mahasiswa dan Santri dari berbagai ponpes se Jombang, minggu (14/5). foto : Syarif/FaktualNews

Sementara itu, Ahmad Khuzeni (22), mahasiswa lainnya mengungkapkan, salah satu tujuan kunjungan rombongan kecil ini yaitu membahas tentang pendidikan korban kedepan. Sebab, AD sangat ingin kembali dan dan melanjutkan pendidikannya yang sempat terhenti akibat ulah bejat 7 orang yang memperkosanya itu.

“Kunjungan kedua saya kesini, sebelumnya korban mengatakan sangat ingin sekolah lagi. Kita sudah menawarkan korban untuk ikut paket A dengan kerjasama pada salah satu lembaga di Tambakberas,” papar Ahmad.

Ia menambahkan, program paket A ini dipilih supaya korban bisa langsung belajar di sekolah menengah yang siap menampungnya. Sehingga korban juga tidak harus kembali mengulang dari awal lagi untuk melanjutkan ke tingkatan lebih tinggi.

“Program paket ini kita gratiskan, tetapi kita tidak memaksa korban,” tandasnya.

Sementara, tawaran lain muncul dari kalangan santri. Jzian Bayzouroh (19), santri salah satu Ponpes mengatakan, korban akan dititipkan di salah satu Ponpes di Jombang. Jika korban bersedia dan merasa nyaman melanjutkan pendidikan di Pesantren.

Menurutnya, beberapa pesantren di Jombang sudah siap menerima kedatangan AD yang guna menuntut ilmu demi masa depannya dan keluarga. Terlebih lagi, AD kini sudah dikaruniai seorang bayi mungil yang juga memiliki masa depan.

“Pada dasarnya kita ini menawarkan dan mengarahkan, keputusan ahir berada pada pemilik badan,” pungkasnya.(mjb1/ivi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Tim Redaksi FN