FaktualNews.co

Pilkada Jatim 2018, Demokrat Tetap Usung Politisi-Birokrat

Parlemen, Politik     Dibaca : 1345 kali Penulis:
Pilkada Jatim 2018, Demokrat Tetap Usung Politisi-Birokrat
Ilustrasi
partai demokrat

Ilustrasi

SURABAYA, FaktualNews.co – Jelang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur tahun 2018, Partai Demokrat Jawa Timur tampak belum melakukan persiapan apapun. Akan tetapi berkaitan dengan sosok pemimpin ideal yang hendak memimpin Jatim, partai ini mempunyai harapan khusus.

Berbicara soal pemimpin yang pas dengan karakter di Jatim, Partai yang didominasi warna biru ini menegaskan bahwa karakter politisi-birokrat masih menjadi hal yang diutamakan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPD Demokrat Jatim Renville Antonio, Kamis (18/5/2017).

(BACA : Ketua DPC Demokrat Siap Maju di Pilkada Sumenep 2020 Mendatang)

Berdasarkan sejarah kepemimpinan di Pemerintah Provinsi Jawa Timur mulai dari era Gubernur Wahono, Soelarso, Basofi Sudirman, Imam Utomo, hingga Soekarwo (dua periode) masing-masing pasangan Gubernur dan Wakilnya menunjukkan kombinasi politisi-birokrat.

“Politisi sebagai Gubernur dan birokrat sebagai Wakil Gubernur. Hanya pada Masa Soekarwo saja yang birokrat menjadi Gubernur sementara wakilnya Saifullah Yusuf dari kalangan politisi,” ujar anggota Fraksi Demokrat ini.

Pria yang juga Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim ini mengaku kombinasi politik-birokrat yang sudah dilakukan sebelumnya terbukti mampu membawa kemajuan segala bidang di lingkungan Pemprov Jatim.

“Saya rasa konsep politik-birokrat ini sudah pas dan layak untuk terus dipertahankan,” ucapnya.

(BACA : Pilbup Jombang 2018, Koalisi Nasionalis-Agamis Segera Diluncurkan)

Soal nama dari kalangan birokrat baru-baru ini muncul empat orang menurut hasil survey partai, katanya, mereka adalah Sekdaprov Achmad Sukardi, Kadinas Perikanan dan Kelautan Heru Tjahjono, Kadinas Pendidikan Saiful Rahman, dan Asisten II Sekdaprov Hadi Prasetyo.

Bahkan, dari empat orang tersebut, kata Renville, dua diantaranya Hadi Prasetyo dan Saiful Rahman membuka diri seluas-luasnya jika ada partai yang mau memgusungnya menjadi Cawagub.

Menurutnya ini adalah hal yang patut dipertimbangkan bagi partai politik untuk menentukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang hendak diusung pada Pilgub 2018.

Mengingat selama ini role model politisi-birokrat sudah terbukti hasil nyatanya. (*/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
Tribunjatim.com