FaktualNews.co

Aktivis Kediri Bergerak Demo Kenaikan TDL

Peristiwa     Dibaca : 1985 kali Penulis:
Aktivis Kediri Bergerak Demo Kenaikan TDL
Aktivis yang tergabung dalam Kediri Bergerak menggelar aksi unjukrasa di DPRD Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (22/5/2017). FaktualNews.co/istimewa/
Demo kenaikan TDL Kediri

Aktivis yang tergabung dalam Kediri Bergerak menggelar aksi unjukrasa di DPRD Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (22/5/2017). FaktualNews.co/istimewa/

KEDIRI, FaktualNews.co – Minimnya sosialisasi terkait kenaikan tarif dasar listrik (TDL), membuat aktivis yang tergabung dalam Kediri Bergerak menggelar aksi unjukrasa  di DPRD Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (22/5/2017).

Dalam aksi tersebut mereka membawa baner dan spanduk bertuliskan jeritan rakyat atas kenaikan TDL yang kian tak terbendung. Selain itu mereka menyuarakan aspirasinya sebagai wujud protes mengenai TDL yang dianggap tak setimpal dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki. “Kenaikan TDL membuat rakyat kecil semakin terjepit,” kata Koordinator Aksi, Daniel Arisandi.

(BACA : BI: Kenaikan TDL Sumbang Inflasi April Sebesar 0,09%)

Beberapa perwakilan demonstran untuk audiensi bersama dengan pegawai Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kota Kediri, Kholifi Yunon Ketua DPRD Kota Kediri.

Ketua DPRD Kota Kediri, Kholifi Yunon menjelaskan masih mengkaji mengenai aspirasi yang disampaikan aktivis Kediri Bergerak. Selain itu pihaknya juga masih menunggu aspirasi tertulis yang akan dilayangkan aktivis Kediri Bergerak mengenai protes kenaikan TDL. “Nanti aspirasi tersebut akan kami jadikan bahan untuk dievaluasi di pusat sebagai penentu kebijakan,” jelasnya.

Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PLN Kota Kediri, Condro Lukito, mengatakan akan kembali melakukan sosialisasi baik kenaikan TDL dan juga tentang Subsidi Sosial bagi masyarakat. “Dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan sosialisasi lagi,” jelasnya kepada sejumlah awak media, Senin (22/5/2017).

(BACA : Merasa Di-PHK Sepihak, Ratusan Karyawan PT Lotus Tekstil Turun Jalan)

Menurut Lukito, pihaknya hanya menjalankan tugas. Sementara, penerima subsisi merupakan implementasi data dari Kementerian Sosial (Kemensos).

“Pemerintah masih memberikan subsidi baik 450 WA dan 900 WA. Itu semua dari basis data terpadu dari Kemensos, jadi bukan kami yang menentukan layak menerima subsidi atau tidak. Sementara untuk yang 900 WA itu ada dua, yang masih di subsidi dan tidak. Sedangkan kenaikan TDL yang dimaksud tadi yang 900 kategori rumah tangga mampu,” ungkapnya. (kus/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul