Advertorial

Bupati Lamongan Apresiasi Hasil Kerajinan Mantan ODG

Bupati Lamongan, Fadeli hasil karya-karyanya dalam Jambore Jiwa Kabupaten Lamongan 2017, di Pendopo Lokatantra, Selasa (23/5/2017). FaktualNews.co/Ahmad Faisol/

LAMONGAN, FaktualNews.co – Paguyuban mantan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) memamerkan hasil karya-karyanya dalam Jambore Jiwa Kabupaten Lamongan 2017, di Pendopo Lokatantra, Selasa (23/5/2017).

Para mantan ODGJ yang berasal dari 25 Kecamatan di wilayah Kabupaten Lamongan, sudah menghasilkan beberapa produk, seperti sarung tenun, kerajinan tangan dari bambu, minuman segar, kopiah, kaca mata, dan tas dari bahan daur ulang.

“ini perlu kita berdayakan kita beri pekerjaan-pekerjaan, seperti ini contoh, ada yang bikin kopiah, tenun sarung, makanan dan minuman macam-maxam,” ucap Bupati Lamongan Fadeli.

Para mantan ODGJ yang sudah berkarya ini setelah sebelumnya terbebas dari pasung. Dari data ada yang berhasil dihimpun, mereka ada puluhan orang dari total 190 ODGJ yang telah terbebas dari pasung.

(BACA : Pura-pura Bodoh, Dua Pria di Lamongan Ini Tetap Dijebloskan Penjara)

“Petugas saya minta terus jemput bola sampai ke tingkat bawah, setelah bebas pasung ini memang konsekuensinya mau diapakan orang-orang ini,” katanya.

Terkait permodalan untuk mengembangkan karya mantan ODGJ ini, Fadeli menyatakan akan siap mengucurkan dana. “Kita akan bantu, itu kan caranya macam-macam bisa ikut perusahaan, kalau yang mandiri kita bantu, 1 juta atau berapa nanti kita bantu,” tuturnya.

Bupati Fadeli, seusai melihat-lihat hasil karya mantan ODGJ ini pun lantas menjajal potong rambut ke salah satu mantan ODGJ. Orang nomor satu di Lamongan ini juga membeli beberapa produk mereka.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, dr. Taufik Hidayat menyebut, mantan ODGJ ini sudah tak lagi menjadi beban keluargnya, justru sebaliknya mereka bisa membantu perekonomian keluarganya.

“Sekarang sudah bisa dilihat mereka tidak menjadi beban keluarga bahkan sudah membantu kekuarga, ada yang buat sarung, peci, tudung saji, bisa potong rambut. Dan akan kita dorong bantuan untuk itu,” ujarnya.

Menurut Taufik, Kabupaten Lamongan sudah sejak lama mencanangkan bebas pasung. Mantan ODGJ yang telah terbebas dari pasung pun lantas diberikan pelatihan-pelatihan.

(BACA : Bupati Fadeli Tinjau UN SD/MI di Lamongan)

“Mereka harus bebas pasung, mereka harus menjadi sehat dan produktif. Orientasi kita adalah bebas dari pasung menjadi beruntung,” katanya.

Di sisi lain, petugas pendamping pasung Provinsi Jawa Timur, Rozim, mengatakan setelah bebas pasung, mantan ODGJ ini membutuhkan waktu cukup lama untuk bisa berkarya.

“Untuk pengembalian jiwanya sudah bisa ready berkarya, mereka butuh waktu 6 bulan, dengan catatan ketika belum sakit sudah punya skill. Yang tidak punya skill butuh pelatihan dari BLK, nanti kita akan komunikasikan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ia mengaku beberapa ODGJ yang berkarya, di antaranya berasal dari Kecamtan Glagah 5 orang, Laren 7 orang. “Kalau total ada puluhan lah jumlahnya,” tuturnya.

Rozim menambahkan, hasil karya tangan para ODGJ ini, telah dipasarkan di sejumlah daerah di wilayah Lamongan. Namun, sayangnya, mereka terkendala dengan modal.

“Ini hasil produk di pasarkan di lokal sendiri. Karena kita belum menemukan yang mau menampung karya mereka yang mantan ODGJ. Kendala utamanya adalah permodalan,” ujarnya. (sol/rep)