FaktualNews.co

Satu Setengah Jam Gus Nur Berdakwah Dari Dalam Kubur

Religi     Dibaca : 7167 kali Penulis:
Satu Setengah Jam Gus Nur Berdakwah Dari Dalam Kubur
ibuan orang memadati halaman rumah Kepala Desa Kemado, Kecamatan Barong, Ngajuk, Jawa Timur, Senin (22/5/2017) malam. Mereka menyaksikan dan mendengarkan ceramah agama Ustadz Sugi Nur Raharja atau Gus Nur yang menyampaikan dakwahnya dari liang kubur. FaktualNews.co/Kuswanto/
Ceramah Dalam Kubur

Ribuan orang memadati halaman rumah Kepala Desa Kemado, Kecamatan Barong, Ngajuk, Jawa Timur, Senin (22/5/2017) malam. Mereka menyaksikan dan mendengarkan ceramah agama Ustadz Sugi Nur Raharja atau Gus Nur yang menyampaikan dakwahnya dari liang kubur. FaktualNews.co/Kuswanto/

NGANJUK, FaktualNews.co – Ribuan orang memadati halaman rumah Kepala Desa Kemado, Kecamatan Barong, Ngajuk, Jawa Timur, Senin (22/5/2017) malam. Mereka menyaksikan dan mendengarkan ceramah agama Ustadz Sugi Nur Raharja atau Gus Nur yang menyampaikan dakwahnya dari liang kubur, selama 1,5 jam Gus Nur memberikan pencerahan agama dan mengajak warga dan jamaahnya untuk ingat mati.

Penyampaian dakwah yang langka dan unik itu membuat takjub seluruh jamaah. Tak hanya larut dalam suasana dakwah, seluruh jamaah dibuat menangis tersedu-sedu dan terkesima atas dakwah yang disampaikan Gus Nur.

(BACA : Seruan Menag Soal Ketentuan Ceramah Agama, Dianggap Tak Efektif Tekan Radikalisme dan Ekstremisme)

Metode yang dilakukan Gus Nur dengan prosesi yang unik. Sebelum ceramah Gus Nur diperlakukan sebagaimana umat Islam ketika meninggal dunia. Setelah dikafani, sang Ustadz dimasukkan dalam kuburan dan bagian atasnya ditutup papan. Setelah itu lubang kuburan itu ditutupi dengan tanah dan dipadatkan. Setelah selesai peletakan nisan dan penaburan bunga diatas kubur, sang ustadz menyampaikan ceramah agamanya dari liang kubur.

Gus Nur menyampaikan, majelis taklim para pecinta Muhammad SAW selalu diberikan keberkahan, maka berbahagialah mereka yang tidak mengecewakan Allah SWT.

“Akan datang suatu saat lidah menjerit memohon pertolongan dan syafaat Nabi Muhammad SAW saat di akhirat. Allah itu indah menyukai segala sesuatu yang indah menerima segala sesuatu, tidak mau menerima ajaran di luar ajaran Allah. Maka dari itu bertobatlah wahai manusia. Orang yang mengingat Allah mengalir air matanya,” katanya dalam ceramah didalam liang kubur.

Dari dalam kubur, panitia sudah menempatkan mikrofon dalam liang kuburan untuk pengeras suara. Selama hampir 1.5 jam Gus Nur mengajak jemaah meningkatkan iman dan takwa di bawah kondisi kurangnya oksigen. Setelah mengakhiri ceramah agamanya, sang ustad dikeluarkan kembali dari dalam kubur dengan kondisi segar bugar.

“Janganlah berasumsi macam-macam dengan cara ceramah saya ini. Apa yang saya lakukan ini hanya sebuah metode berdakwah saja,” kata Gus Nur kepada awak media usai ceramah.

Gus nur menjelaskan bahwa selama proses dalam kubur, dirinya benar-benar sadar. Tidak ada nuansa mistis yang dilakukan. Bahkan ceramah yang disampaikan pun sesuai dengan syariat dan ajaran agama Islam.

(BACA : Antisipasi Isi Khutbah Provokatif, Kemenag Susun Panduan Ceramah di Rumah Ibadah)

“Substansi sama dengan penceramah yang lain. Hanya cara saya berdakwah mungkin yang beda. Saya kira sama dengan Rhoma Irama yang menggunakan cara dakwah dengan lagunya. Saya gunakan dengan hasil kreasi saya ini,” ungkap pengasuh Majelis Dzikir dan Dakwah Al Fatihah Probolinggo ini.

Metode dakwah kubur ini sudah dilakukannya sejak 2005. Inspirasi menggunakan cara ekstrem ini berawal dari sulitnya mengajak jamaah untuk hadir dalam pengajian. Dia melihat setiap ada pengajian yang datang hanya puluhan orang saja.

Dari situ dia berpikir mungkin model ceramahnya yang perlu ada yang baru. “Sudah berbagai metode yang saya lakukan. Cara ini akhirnya yang saya pilih. Anda tahu sendiri jamaah begitu banyak tadi,” ungkap bapak tiga putra ini. (kus/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul