SUMENEP, FaktualNews.co – Anggota Komisi I DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf merasa bingung ketika “blusukan” di pasar tradisional Anom Baru, Sumenep, Madura, Jawa Timur. Pasalnya pasar tradisional yang baru diresmikan oleh Bupati Sumenep itu kondisinya sangat semrawut.
“Saya sebagai wakil rakyat asal Jawa Timur ingin melihat secara langsung bagaimana kondisi pasar tradisional Sumenep, nampaknya penataan pedagang memang cukup semrawut, akses jalannya pun terlalu sempit,” jelasnya kepada awak media, Rabu (24/5/2017).
Selain meninjau langsung kondisi pasar, politisi partai berlambang mercy ini juga memantau ketersediaan sembilan jenis bahan kebutuhan pokok (sembako) dan harga sembako menjelang bulan Ramadan.
Sesampai di pasar, Nurhayati Ali Assegaf langsung mendatangi sejumlah pedagang pasar. Kemudian membeli beberapa sembako, menurut pengakuan para pedagang pasar yang berdialog langsung dengan anggota Komisi I DPR RI, sudah ada kenaikan harga sejumlah bahan pokok seperti beras dan telur. Namun, ada juga harga bahan pokok yang turun. Salah satunya bawang.
“Kenaikan harga sembako jelang bulan ramadhan merupakan fenomena berulang tiap tahun. Seharusnya ada antisipasi dari pemerintah terhadap ketersediaan maupun distribusinya,” ujarnya.
Salah satu penyebab kenaikan Kebutuhan bahan pokok menurut politisi Partai Demokrat ini, dikarenakan adanya permintaan yang meningkat dari konsumen, kenaikan biaya distribusi dan psikologi pasar jelang bulan Ramadan.
Menurut dia, pemantauan juga harus dilakukan secara berkala oleh pemerintah supaya pergerakan harga bisa diantisipasi.
Disinggung terkait Pilgub Jawa Timur 2018 mendatang, Nurhayati menyerahkan sepenuhnya kepada partai. “Sampai detik ini Partai Demokrat belum menentukan figur untuk diusung, karena harus melihat survei dulu,” tambahnya.
“Kalau untuk pemilihan Gubernur itu kan urusan rakyat, dan rakyatlah yang akan menentukan pilihan, jadi kita lihat hasil survei dulu lah,” ujarnya malu-malu kepada awak media.
Terkait namanya sempat muncul di bursa calon Gubernur Partai Demokrat, Nurhayati masih akan menunggu hasil survei. “Kalau surveinya bagus, berarti diinginkan masyarakat,” tukasnya.
Kendati demikian, disela wawancara dirinya tak tanggung untuk meminta dukungan dan doa restunya. karena menjadi kepala daerah itu amanah, bukan jabatan. (jie/rep)