FaktualNews.co

Statistik Pertemuan Madura United versus Sriwijaya FC

Olahraga     Dibaca : 2122 kali Penulis:
Statistik Pertemuan Madura United versus Sriwijaya FC
Istimewa

Istimewa

PAMEKASAN, FaktualNews.co – Madura United harus ekstra waspada saat menghadapi Sriwijaya FC dalam pertandingan pekan kedelapan Liga 1 di Stadion Jakabaring, Palembang, Sabtu (27/5/2017). Karena catatan Madura United kala bertemu Sriwijaya pada kompetisi ISC 2016 lalu tidak pernah memetik kemenangan.

Sriwijaya FC merupakan satu-satunya tim yang mampu berpesta gol ke gawang Madura United. Total 10 gol telah dilesakkan Sriwijaya di leg pertama dan kedua ISC. Hasil buruk pada kompetisi tahun lalu itu pun ingin dibalikan Madura United.

“Kami harus benar-benar menghapus memori tahun lalu. Setidaknya, kita akan mencuri poin dari kandang Sriwijaya pada pertandingan nanti (27/5/2017),” jelas Presiden Klub, Achsanul Qosasi kepada awak media, Rabu (24/5/2017).

(BACA : Pernah Menang Telak, Madura United Tetap Waspadai Perseru)

Pertandingan ini disinyalir akan berlangsung sengit, karena Madura United tidak ingin mengulang memori pahit tersebut. Namun, pasukan Madura United saat bertandang Palembang dipastikan tampil pincang.

Madura United kehilangan jenderal lapangan tengahnya, Dane Milovanovic, karena akumulasi kartu kuning. Kondisi serupa juga dialami Sriwijaya yang kehilangan sederet pemain belakang.

Selain itu, pertemuan kedua tim juga menjadi ajang reuni bagi pemain. Madura United akan berjumpa dengan mantan pemainnya, yaitu Ahmad Maulana, Gilang Ginarsa, dan Firdaus Ramadan, yang kini memperkuat Laskar Wong Kito.

Bukan cuma mereka yang akan bertemu dengan mantan tim. Reuni juga akan dilakukan oleh dua penggawa Madura United, Fachrudin Aryanto dan Bayu Gatra. Sebelum berlabuh ke Pulau Garam, keduanya juga pernah membela Sriwijaya.

Pemandangan menarik lainnya adalah adu taktik antara kedua pelatih, Gomes De Oliviera dan Oswaldo Lessa. Lessa dulu adalah mantan pelatih Fisik Madura United, namun sekarang menjadi juru taktik Sriwijaya.

(BACA : PSSI Berhentikan Sementara 8 Wasit dan 10 Asisten Wasit)

Menanggapi hal itu, AQ sapaan akrab Achsanul Qosasi menegaskan, bahwa rivalitas di atas lapangan terjadi hanya 90 menit, selebihnya adalah teman.

“Adakalanya tahun ini berteman adakalanya tahun depan jadi lawan di lapangan. Lawan hanya dalam permainan, setelah itu tetap kawan selamanya. Itulah dunia sepak bola profesional,” ungkapnya.

“Perpindahan pemain pasti akan bertemu juga dengan tim yang penah dibelanya. Selesai pertandingan, pemenangnya jangan angkuh yang kalah jangan gaduh, selama wasitnya adil,” pungkasnya AQ. (jie/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul