Toilet Sekolah Jadi Saksi Bisu, Aksi Pencabulan Pelajar di Ngawi Terhadap Lima Teman Perempuannya

Ilustrasi

NGAWI, FaktualNews.co – Sejumlah orang tua siswi melaporkan pelajar di salah satu SMK Negeri di Kabupaten Ngawi berinisial A ke Polres Ngawi, Jawa Timur, Rabu (24/5/2017). A dilaporkan karena diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap lima siswi yang tak lain adalah temannya sendiri.

Salah seorang orangtua korban, Nyonya Supri, mengatakan korban tindakan asusila A rata-rata masih berusia 14 – 15 tahun dan yang saat ini melapor ke SPK Resor Ngawi baru lima orangtua siswi.

Dia yakin, masih ada korban lainnya yang malu sehingga belum bersedia membuat laporan ke polisi.

(BACA : Beri 2 Ekor Anak Ayam, Pria 48 Tahun Cabuli Bocah TK)

“Ini yang melapor baru lima orangtua siswi. Korban lainnya kemungkinan masih ada, tapi mereka malu melapor menjadi korban perbuatan tidak terpuji A itu,” ujarnya kepada awak media usai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Ngawi, Rabu (24/5/2017).

Dijelakan, Ny Supri, pelaku memanfaatkan toilet sekolah untuk berbuat cabul kepada para korbanya. Umumnya siswi korban nafsu A dipaksa masuk ke toilet setempat kemudian pelaku melakukan pencabulan itu.

“Berdasarkan pengakuan anak saya, pelaku memaksa siswi korbannya masuk ke toilet sekolah, kemudian di dalam toilet itu pelaku melakukan tindakan amoral itu,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Selain memberi pelajaran, kata Ny Supri, orangtua korban tidak menginginkan ada tindak kekerasan terhadap pelaku, meski perbuatan yang dilakukan sangat merusak moral dan mental anak anaknya.

(BACA : Oknum Guru MA di Mojokerto Nekat Cabuli Siswinya di Ruang Tamu)

“Makanya ini yang melapor ke SPK Polres Ngawi ibu-ibunya korban. Kalau bapak bapak takutnya tidak bisa menahan emosi dengan perbuatan pelaku,” harapnya.

Sementara itu, belum ada peryataan resmi dari Kasubag Humas maupun Kasat Reskrim Polres Ngawai terkait laporan lima orangtua wali murid salah satu SMKN di Ngawi ini.

Polisi masih akan melakukan penyelidikan untuk mendalami laporan sejumlah orangtua siswi itu. (nal/rep)