NGANJUK, FaktualNews.co – Pembangunan jalan tol Solo-Kertosono yang melintas di Desa Kemaduh, Kecamatan Baron, Nganjuk, Jawa Timur, menuai kecaman dari warga setempat.
Mereka mengajukan beberapa tuntutan kepada pelaksana juga pemerintah terkait. Ini disebabkan warga merasa banyak dirugikan, baik dari sisi materiil maupun non materiil secara berkepanjangan.
Tuntutan-tuntutan itu kemudian disampaikan warga Desa Kemaduh, Kecamatan Baron melalui hearing dengan Komisi A dan Komisi C DPRD Nganjuk di ruang paripurna DPRD setempat, Kamis (25/5/2017).
“Karena imbas dari adanya pembangunan jalan tol, tentu berakibat adanya kerusakan jalan desa. Akan tetapi jika terjalin komunikasi yang baik dan warga setempat dilibatkan serta kearifan lokal terjaga, Maka tidak akan ada dampak sosial dari masyarakat terkait proyek nasional jalan tol ini,” kata Wakil Ketua DPRD Nganjuk, Sumardi kepada awak media usai hearing.
BACA JUGA : [divider]
Ia menekankan kepada China Road and Bridge Corporation (CRBC) selaku kontraktor proyek tol untuk segera menindaklanjuti dan melaksanakan perintah dari Kementerian PU selaku PPK terkait keluhan dari warga desa Kemaduh. Setidaknya ada 3 poin penting yang segera diselesaikan yaitu tenaga kerja, kerusakan jalan dan dampak debu yang ditimbulkan. “Ini harus diselesaikan, karena ini sesuai kontrak,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak Desa Kemaduh melayangkan surat ke DPRD Nganjuk, untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Menurut Kepala Desa Kemaduh, Agung Supriyadi, pihaknya meminta China Road and Bridge Corporation (CRBC) segera menyelesaikan permasalahan yang dikeluhkan warganya.
“Rekrut dan libatkan pekerja dari warga kami (kemaduh) meskipun itu hanya tenaga kerja non skill dan segera perbaiki jalan desa yang rusak sehingga dapat dilewati kembali oleh warga, mengingat saat ini menjelang lebaran serta lakukan penyiraman jalan secara rutin tiap hari untuk meminimalisir debu dan polusi udara,” ungkapnya.
Dari Pihak PT.CRBC yang diwakili oleh Mr. Chauw dan Mr. Gevin selaku pelaksana proyek, akan melakukan survey ke lapangan dan menyanggupi untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan yang ada. (kus/rep)