Pilih Menikah di Usia Dini, 79 Pelajar SMP di Sampang Putus Sekolah
Ilustrasi (net)
SAMPANG, FaktualNews.co – Sebanyak 79 orang siswa SMP dari sejumlah lembaga pendidikan di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, berhenti sekolah karena menikah di usia dini.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Kurikulum Pembinaan SMP Amir Sholeh kepada wartawan, Kamis (25/5/2017), jumlah tersebut diketahui berdasarkan laporan panitia penyelenggara ujian nasional beberapa waktu lalu.
Selain karena menikah di usia dini, sebagian diantara 79 siswa yang resmi berhenti dan tidak mengikuti ujian nasional tahun ini, karena ikut orang tuanya bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
(BACA : Begini Keseharian, Bocah SD Rawat Neneknya Yang Buta)
“Ada juga yang berhenti karena belajar di pondok pesantren,” katanya.
Amir melanjutkan, pada umumnya siswa SMP yang berhenti dan tidak mengikuti ujian nasional itu dari wilayah utara Sampang. Yakni, dari Kecamatan Kedungdung dan Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.
“Kebanyakan mereka yang belajar di sekolah swasta. Tapi ada juga siswa SMP negeri,” ujarnya.
Menurut Amir, peran unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan di tingkat kecamatan kedepan perlu ditingkatkan, agar kasus serupa tidak terulang lagi di masa-masa yang akan datang.
“Memang berhenti sekolah untuk menikah itu hak mereka. Tapi memberikan pengertian kepada orang tua siswa bahwa pendidikan itu penting juga menjadi tanggung jawab kita semua, termasuk guru, petugas UPT dan para tokoh agama,” ucap Amir.
(BACA : Puluhan Remaja Putus Sekolah di Mojokerto Ikut Ujian Paket B)
“Kalau berhenti dan melanjutkan pendidikan di pondok pesantren tidak menjadi persoalan, karena disana juga belajar dan sekolah formal. Tapi yang menikah belum saatnya, ini yang harus diperhatikan,” tuturnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sampang jumlah siswa SMP peserta ujian nasional 2017 sebanyak 8.965 orang siswa dengan jumlah siswa MTs sebanyak 6.261 orang siswa, sehingga total jumlah peserta UN untuk SMP dan MTs sebanyak 15.226. Namun dari jumlah itu, hanya sebanyak 15.147 orang siswa yang mengikuti ujian, karena 79 di antara berhenti. (jie/rep)
