MOJOKERTO, FaktualNews.co – Dalam upaya mensukseskan program ketahanan pangan nasional, Kodim 0815 Mojokerto menggelar kegiatan Pembinaan Ketahanan Pangan Tahun 2017 di Pendopo Griya Paramitra Cikaran Jalan Gajah Mada Nomor 4 Kota Mojokerto, Selasa (23/05/2017).
Kegiatan ini mengangkat tema “Melalui Pembinaan Ketahanan Pangan Mari Kita Tingkatkan Upaya Pemerintah Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Alam Sesuai Dengan Kearifan Lokal”. Dalam kegiatan ini hadir juga peneliti Tanaman Pangan dari BPTP Propinsi Jatim Rohmad Budiono, Kordinator PPL Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Masuhadak, Dinas Pangan dan (Dispari) Kabupaten Mojokerto, serta Danramil Jajaran Kodim 0815 Mojokerto.
Dalam sambutannya Dandim 0815 Letkol Czi Budi Pamudji menyampaikan, kegiatan ini sangatlah penting dilaksanakan kepada anggota jajaran Kodim 0815 Mojokerto. Melalui Pembinaan Ketahanan Pangan ini dapat menambah wawasan tentang teknik-teknik maupun kiat-kiat yang akurat dalam peningkatan produksi pangan termasuk budi daya ikan air tawar.
BACA JUGA
[box type=”shadow” ]
[/box]
Dandim menuturkan, ilmu ketahanan pangan harus kita kuasai dan diterapkan pada masyarakat di wilayah binaan masing-masing dalam rangka peningkatan ketahanan pangan nasional. “Bahkan setelah pensiun-pun ilmu ini akan bermanfaat. Kewajiban kita sebagai Koter dalam ketahanan pangan diantaranya sergap dan luas tambah tanam (LTT). Sampai dengan akhir April 2017 LTT sudah mencapai 90 %, sesuai target yang dianjurkan pimpinan,” katanya.
Dandim menghimbau pada semua anggota untuk tidak patah arang, tetap komunikasi dan pelihara sinergitas dengan masyarakat dan instansi terkait dalam upaya peningkatan ketahanan pangan. “Untuk itu mari kita simak dengan seksama pencerahan dan kiat-kiat peningkatan ketahanan pangan yang akan disampaikan oleh beberapa narasumber,” tandasnya.
Koordinator PPL Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto Masuhadak, menjelaskan bahwa kunci untuk tidak melakukan import beras ada di luas tambah tanam (LTT) dan Sergap. Untuk LTT dan Sergap, Menteri Pertanian RI mengingatkan dan berharap akhir bulan Mei ini target harus tercapai.
“Prioritas program Kementan RI yaitu fokus pada program ketahanan pangan melalui peningkatan produksi pangan, untuk produksi padi tahun 2016 sudah berhasil, sedangkan target dalam satu kali panen padi minimal mencapai 6 ton/Ha,” terangnya.
Sementara itu, peneliti Tanaman Pangan dari BPTP Propinsi Jatim Rohmad Budiono, menjelaskan tentang Sistem Tanam Padi Jajar Legowo (Jarwo) Super. Teknologi Jarwo Super merupakan teknologi budi daya padi secara terpadu berbasis tanam Jarwo dalam implementasinya jarwo super menggunakan benih bermutu dan pupuk yang berkualitas.
“Dengan sistem ini, populasi tanaman padi bertambah 30% sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil panen lebih signifikan, pemupukan efektif dan tepat sasaran, lebih tahan terhadap serangan hama dari pada sistem tanam padi Jarwo biasa,” ungkapnya.(dim/ivi)