Peristiwa

Cari Kondom Bekas, Ditpolairud Sisir Pulau Tabuban

Petugas Ditpolairud Polda Jatim tengah kondom bekas di Pulau Tabuban.FaktualNews/istimewa

BANYUWANGI, FaktualNews.co – Ditpolairud Polda Jatim menyisir lokasi wisata Pulau Tabuban, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banywangi, Jawa Timur. Namun, bukannya penjahat yang dicari, melainkan kondom bekas yang katanya banyak berserakan di lokasi wisata pantai itu.

Para anggota yang tergabung dalam Kapal Polisi (KP) X-1006 ini terlihat bergegas melakukan penyisiran dan mencari keberadaan kontrasepsi berupa kondom yang dilaporkan oleh wisatawan banyak berserakan di lokasi tersebut.

Laporan itu pertama kali didengar oleh Ketua Pokmaswas Pesona Bahari Abdul Azis dari wisatawan asal Sidoarjo. Dari ungkapan itu, wisatawan merasa tak nyaman saat berlibur di pulau tanpa penghuni tersebut.

BACA JUGA

[divider]

“Dari bekasnya mungkin sampah yang kita cari disapu gelombang sehingga tidak ada. Kita akan koordinasi dengan beberapa pengelola wisata bahari agar memberi arahan pada wisatawan yang nge-camp supaya tidak berbuat asusila di pulau ini. Apalagi sampai membuang bekas alat kontrasepsi sembarangan,” ungkap Komandan Kapal Bripka Andrie.

Bersama dua anggotanya, Bharatu Jimy Adri Setiawan dan Bharatu Krisna Yudha Penggayo, tiba di Pulau Santen menggunakan kapal kayu milik pelaku wisata setempat. Itu terpaksa dilakukan lantaran Kapal Polisi (KP) X-1006 sedang doking.

Tiba di tempat itu, mereka langsung menyisir seluruh lokasi pulau yang tak kurang dari 100 meter persegi itu. Masih penasaran, bagian dalam hutan juga dilakukan penelusuran. Tapi cuma bekas tisu basah yang mulai mengering yang berhasil ditemukan.

“Wisatawan kita belum sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian laut. Membuang sampah di perairan adalah terlarang, tapi masih saja dilakukan. Persoalan ini akan menjadi prioritas kita agar masyakarat turut peduli kebersihan laut,” ungkapnya.

Meski fokus penelusuran tak membuahkan hasil, namun setidaknya pesan bersih tanpa melakukan tindakan asusila di lokasi itu harus dicegah. Terlebih, saat memasuki bulan suci ramadhan 1438 H.(beritajatim/ivi)