FaktualNews.co

Kompak, Puluhan Ibu-ibu dan Anaknya Luruk Perusahaan Pencucian Pasir Kuasa

Peristiwa     Dibaca : 1665 kali Penulis:
Kompak, Puluhan Ibu-ibu dan Anaknya Luruk Perusahaan Pencucian Pasir Kuasa
Puluhan ibu-ibu dan anaknya mendemo perusahaan pencucian pasir di Tuban, Jatim.FaktualNews/Ahmad Faisol

Puluhan ibu-ibu dan anaknya mendemo perusahaan pencucian pasir di Tuban, Jatim.FaktualNews/Ahmad Faisol

TUBAN, FaktualNews.co – Puluhan ibu-ibu dan serta anak-anak melakukan aksi unjuk rasa dengan menggeruduk lokasi perusahaan pencucian pasir Kuarsa yang berada di tepi jalur Pantura Tuban tepatnya Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Dengan membawa sejumlah poster sekitar 30 warga itu mendatangi lokasi pencucian pasir Kuarsa milik CV Bara Niaga Sejahtera. Warga menempelkan sejumlah tulisan di pagar pintu masuk tempat usaha itu yang meminta supaya aktivitas pencucian pasir itu segera dihentikan.

“Tempat ini tidak layak beroperasi. Maka sekarang juga harus dihentikan semua kegiatannya,” Ujar Rusdi (42), warga Desa Jenu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jumat (26/5/2017).

BACA JUGA

[divider]

Puluhan warga tersebut langsung melakukan sweping ke dalam lokasi pencucian pasir yang biasa digunakan untuk bahan campuran keramik itu. Mereka mencari pengurus yang bertanggungjawab di lokasi tersebut dan meminta untuk menghentikan aktivitasnya.

“Yang paling terlihat dampaknya adalah sungai kami menjadi kotor tercemari limbah yang dibuang. Padahal air dari sungai ini sudah biasa kita manfaatkan untuk mencuci dan untuk minum ternak,” ungkapnya.

Aksi puluhan warga itu dipicu kekesalan dari warga sekitar tempat pencucian pasir Kuarsa itu. Sebab, keberadaan pencucian pasir Kuarsa itu telah mencemari lingkungan. Perusahaan tersebut membuang limbah pencucian pasir ke sungai.

Sejumlah petugas kepolisian dari Polsek Jenu, Kabupaten Tuban langsung melakukan mediasi dengan mempertemukan dengan pengawas dari tempat pencucian pasir Kuarsa itu. Dari pertemuan itu sepakat untuk tidak melakukan aktivitasnya sampai dengan ada hasil kesepakatan untuk menyelesaikan masalah itu.

“Nanti akan ada pertemuan lagi di kecamatan antara warga dengan pemiliknya untuk membahas masalah ini. Sebelum ada pertemuan nanti aktivitas dihentikan terlebih dahulu,” terang AKP Yani Susilo, Kapolres Jenu yang melakukan mediasi saat warga melakukan aksi tersebut.(sol/ivi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin