BANDAR LAMPUNG, FaktualNews.co – Dua orang meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka, akibat mobil yang ditumpanginya menabrak kereta api di perlintasan tanpa pintu di Lampung, Sabtu (27/5/2017).
Korban meninggal adalah Dinda Rani dan Aura Fairuz. Mereka masing-masing siswa SMP Negeri 2 Bandar Lampung dan wali muridnya.
“Mereka berencana akan memberi bantuan pada sebuah panti yayasan,” kata juru bicara PT KAI Divre IV Tanjungkarang, Franoto Wibowo, Sabtu.
BACA : Hendak Menolong Menyeberangkan Kakek, Udik Malah Tersambar Kereta Api
Informasi yang berhasil dihimpun, kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 09.06 WIB. Saat itu, mobil Terios dengan nomor polisi BE 1310 CK menabrak Kereta Api S8 Rajabasa rute Tanjungkarang-Kertapati (Palembang) di perlintasan tidak resmi KM 36+7/8 antara stasiun Branti-Tegineneng, tepatnya di Dusun Padmosari 1, Desa Haduyang, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Natar Medika Centre untuk mendapat pengobatan intensif. Namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Sebagai catatan, di wilayah Divre IV Tanjungkarang terdapat 37 perlintasan resmi, 137 perlintasan tidak resmi, 3 flyover dan 4 underpass.
Atas kejadian ini, pemda diharapkan segera menutup perlintasan yang tidak resmi karena membahayakan baik perjalanan kereta maupun pengendara yang melintas.
BACA : Bugil Di Atas Rel, Sepasang Muda Mudi Tewas Tersambar KA
Franoto juga meminta warga untuk menggunakan perlintasan resmi apabila akan melintas. Pengendara atau warga yang melintas selalu berhati-hati, berhenti sebelum melintas, menengok kanan kiri jalan dan yakinkan tidak ada kereta api yang melintas.
“Kami dari Pihak PT KAI akan membantu pengurusan asuransi ke pihak PT Jasa Raharja,” tutupnya.