FaktualNews.co

Menjadi Santri Kilatan Ramadan di Pesantren Tambakberas

Ramadan     Dibaca : 2480 kali Penulis:
Menjadi Santri Kilatan Ramadan di Pesantren Tambakberas
Suasana pengajian kitab kuning selama ramadan di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (27/5/2017). FaktualNews.co/Syarif Abdurrahman/
Santri Ramadan

Suasana pengajian kitab kuning selama ramadan di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (27/5/2017). FaktualNews.co/Syarif Abdurrahman/

JOMBANG, FaktualNews.co – Pada bulan suci Ramadan, masyarakat umum yang ingin memperdalam ilmu agama mulai berdatangan ke sejumlah Ponpes yang ada di Jombang, salah satunya Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas banyak didatangui warga untuk mengikuti kegiatan ngaji kitab kuning dari beberapa kiai sepuh.

Kiai sepuh yang membuka pengajian kilatan kitab kuning pada bulan ramadan, diantaranya Rois Syuriah PCNU Jombang, KH Abdul Nashir Fattah, KH Sulthon Abdul Hadi, KH Hasib Wahab dan Kiai Djamaludin Ahmad.

“Pengen nyari barakah doa dan ilmu dari kiai sepuh seperti Kiai Nasir, Kiai Jamal, Kiai Sulton dan Kiai Hasib mas,” kata salah satu peserta ngaji kilatan, Chumaidi Nur Syarifudin (24), kepada FaktualNews.co, Sabtu (27/5/2017).

BACA : [divider]

Warga Dusun Warugunung Lor, Desa Kupang, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ini menuturkan sudah berada di Ponpes Tambakberas sejak satu hari sebelum puasa ramadan 1438 H.

Khumaidi mengaku sering ke Jombang untuk mengikuti kegiatan ramadan di sejumlah pesantren-pesantren tua dalam rangka mengisi waktu dan mendekati diri kepada Allah SWT. “Selain itu tempat menginap juga sudah disediakan pihak ponpes, Alhamdulillah,” ungkapnya.

Ia juga mengaku bisa memilih mengaji kitab yang di inginkan karena ada puluhan pengasuh ponpes di Tambakberas membuka kajian keislaman berdasarkan keahlian masing-masing kiainya.

“Enaknya disini itu bisa milih kelompok kajian yang kita inginkan. Ada kiai yang fokus pada tafsir, fikih, hadits dan tasawuf tergantung keahlian beliau-beliau,” tambahnya.

Selain itu, banyaknya teman dalam proses belajar ini juga membuat suasana tambah rame dan menyenangkan. Terutama bila kajian keislamannya membahas terkait hubungan suami-istri seperti kitab Fathul Izar.

Disekitar pesantren juga banyak pedagang yang menyiadakan berbagai jenis takjil dan makanan untuk berbuka puasa dengan harga murah ala santri. Harga satu makanan disini dimulai dari Rp.2000-10.000 saja.

“Banyak teman dari berbagai daerah yang menghabiskan ramadhan disini karena suasananya asyik dan makanannya juga murah,” pungkas Khumaidi. (mjb1/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul