Pengoplos Beras dengan Sabun di Gresik Diringkus Polisi
GRESIK, FaktualNews.co – Aparat kepolisian berhasil meringkus S (42), tersangka pelaku pencampuran beras dengan cairan sabun cuci piring, agar membuat beras tampak putih.
Selain menangkap pelaku, polisi juga berhasil membongkar praktek curang yang dilakukan S di gudang penyimpanan beras miliknya, di Dusun Terongbangi, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.
“Dari informasi yang kami dapatkan, usaha yang dilakukan S ini sudah berjalan sejak 2013 lalu. Dengan area peredaran berada di wilayah Gresik,” ungkap Wakapolres Gresik Kompol Wahyu P Utama, Minggu (28/5/2017).
BACA JUGA
[divider]
- 1,5 Ton Beras Oplosan dengan Sabun Cuci Beredar di Wilayah Gresik
Pelaku, sambung Wahyu, mencampurkan beras ‘kusam’ dengan air bersih sekitar 10 liter, yang telah lebih dulu dicampur dua tutup botol sabun pencuci piring.
Setelah semua bahan dicampur, diaduk secara merata.
“Dengan begitu, beras yang awalnya berwarna kecoklat-coklatan lantas berubah warna menjadi putih bersih seperti yang banyak dijual di pasaran, sehingga menambah nilai ekonomis,” jelasnya.
Modus praktik curang tersebut, awalnya didapatkan polisi dari pengaduan masyarakat, yang melaporkan jika beras merk Cendrawasih Special dan merk Ikan Paus yang dijual di pasar daerah Gresik, mengeluarkan busa saat dicuci.
“Dari informasi tersebut, anggota Unit Idik IV Satreskrim Polres Gresik lantas melakukan giat penyelidikan, dan akhirnya menemukan lokasi praktik. Total ada 1,5 ton beras yang sudah diberi pemutih yang berhasil kami amankan dari gudang milik pelaku,” terang Wahyu.
Atas praktik curang yang dilakukannya, S dikenakan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan Pasal 136 huruf a dan b, dengan ancaman pidana paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp 10 miliar.
Selain itu, pelaku terjerat UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal 62 ayat (1) Jo. Pasal 8 ayat (1) huruf a.
“Apabila konsumen sering mengonsumsi beras yang bercampur dengan bahan kimia, bisa berakibat gangguan pada pencernaan, penyakit ginjal, dan kanker,” tutur Sri Herniyati dari Bagian Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik.(sol/ivi)