FaktualNews.co

Potret “Tradisi Kekeringan di Kunjorowesi”, Desa Di Bumi Majapahit

Peristiwa     Dibaca : 2162 kali Penulis:
Potret “Tradisi Kekeringan di Kunjorowesi”, Desa Di Bumi Majapahit
foto : dihadirAcara panen raya dihadiri Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna bersama Pangdam V / Brawijaya Brigadir Jenderal TNI Ramli

Seorang perempuan tua tengah melakukan tradisi mengisi air diantara puluhan jeriken yang tengah mengantre di Desa Kunjorowesi, Mojokerto.FaktualNews/Khilmi S Jane

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Awal musim kemarau membuat warga Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mulai kelimpungan untuk mendapatkan air bersih. Sebab sumber mata air yang ada di desa tersebut mulai kering.

Mujiati, (38), warga Dusun Kunjoro, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto mengatakan, air dari sumber mata air yang biasanya mengalir di desanya itu mulai kering. Sejak dua pekan yang lalu, aliran air sudah tak nampak lagi.

Untuk mendapatkan air bersih, mereka terpaksa harus menempuh jarak hingga lima kilometer. Belum lagi, mereka harus mengantre sesampainya di tandon air. Sebab, hampir seluruh warga desa mengandalkan air dari tandon itu.

BACA JUGA

[divider]

“Sehari biasanya ambil air dua kali. Kalau lagi sepi orang, satu orang bisa bawa dua sampai tiga jurigen. Kalau lagi ramai ya satu orang bawa satu jurigen,” ujar Mujiati.

Ketika air bersih dalam tandon mulai habis, lanjut Mujiati, warga biasanya membuat tandon tadah hujan. “Kita nunggu hujan, airnya di tandon bisa dipakai minum, nyuci, dan mandi,” imbuhnya.

Menggendong anak, warga Kunjorowesi, Mojokerto ini harus mengambil air bersih di tandon sejauh 5 kilometer.FaktualNews/Khilmi S Jane

Kekeringan yang terjadi di musim kemarau, di Desa Kunjorowesi sudah laiknya seperti tradisi. Sejak puluhan tahun, kondisi ini sudah terjadi. Dari delapan dusun yang ada di desa ini, Dusun Kunjoro adalah dusun yang selalu mengalami kekeringan paling parah.

“Ada delapan dusun, yakni Dusun Sunyo, Dusun Badut, Dusun Kunjoro, Dusun Kandangan, Dusun Sumber, Dusun Telogo, Dusun Belahan, dan Dusun Putuk,” kata Mistoyo (34), warga Dusun Kunjoro, Desa Kunjorowesi, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto kepada FaktualNews.co, Senin (29/05/2017).

Sejumlah tandon air juga telah tersebar di beberapa titik di setiap dusun. Satu tandon biasanya digunakan untuk suplai air warga dua RT. “Kebutuhannya warga selama sehari itu kurang lebih lima jurigen, masing-masing jurigen kapasitas 10 liter,” terangnya.

Hingga saat ini, warga belum mendapatkan bantuan dari instansi – instansi terkait. Harapannya, mereka ingin kebutuhan air bersih bisa terpenuhi walaupun musim kemarau.(khil/ivi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin