GRESIK, FaktualNews.co – Polres Gresik, sampai saat ini belum menetapkan tersangka kasus tenggelamnya enam santri asal Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaus Sholihin, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Keenam santri Ponpes Mambaus Sholihin itu, meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan outbond yang digelar di bekas tambang galian kapur.
“Masih pendalaman, dalam waktu sebulan nanti kami baru bisa menyimpulkan, apakah ada unsur kelalaian atau unsur lain yang menyebabkan enam santri tewas tenggelam,” ujar Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Adam Purbantoro kepada awak media, Selasa (30/5/2017).
Ia menuturkan, sampai saat ini selain sudah memeriksa sejumlah saksi, pihaknya akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah pemeriksaan selesai semua.
“Sudah ada tim khusus yang menangani kasus tenggelamnya enam santri ini. Gabungan dari Polsek Manyar dan Polres, ini untuk memudahkan pemeriksaan,” imbuh Adam.
Seperti diberitakan, enam pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang juga santri Ponpes Mambaus Sholihin Desa Suci, Manyar, Gresik, Jawa Timur, Kamis (18/5/2017), tewas setelah tenggelam di kolam bekas galian kapur, sedalam 2 meter. (sol/rep)
Berikut identitas enam santri korban tewas tenggelam di Gresik:
1. Saifudin Zuhri Subagiyo, warga Cepu, Blora
2. Sholahudin Achmad, warga Jalan Gebang Wetan, Surabaya
3. M Royi Amanullah Rusydi, warga Jalan Jemur Wonosari gang Lebar, Surabaya
4. Ahmad Syafi’i, warga Jalan Industri, Lamongan
5. Abdul Rohman Nafis, warga Jalan Tambak Asri Tanjung, Surabaya
6. Yosar Muhammad Ardyansyah Putra, warga Jalan Raya Pancawarna II, Gresik