Peristiwa

Lagi Asyik Ngapel di Tempat Kos Pacar, Mamik Malah Terjaring Razia Pekat

Sepasang muda-mudi yang terjaring razia pekat di tempat kos.FaktualNews/Khilmi S Jane

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Apes menimpa Mamik Barda (26), pemuda asal Keboan, Kelurahan Gunung gedangan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Bagaimana tidak, ia terjaring razia saat mendatangi pacarnya di rumah kos di Dusun Jogodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Kamis (01/6/2017) malam.

Kejadian itu bermula saat petugas gabungan yang terdiri dari anggota Polsek Mojoanyar, Koramil Mojoanyar, serta Linmas setempat bersama-sama menggelar operasi penyakit masyarakat (Pekat). Ini dilakukan aparat guna mengantisipasi adanya kegiatan yang melanggar norma dan hukum di rumah-rumah kos di wilayah itu.

Apesnya, Mamik yang kala itu sedang ngapel ke tempat kos pacarnya Yasinta Utami (21), warga Dusun Klegen, Desa Talok, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, terjaring razia. Sebab, keduanya berada di kamar kos diluar batas jam berkunjung.

BACA JUGA

[divider]

Keduanya langsung digiring petugas ke Kantor Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Pasangan muda-mudi itu lantas dimintai keterangan oleh petugas sebelum diminta untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya.

“Kami suruh bikin pernyataan, agar mereka tidak mengulangi lagi,” ujar Kapolsek Mojoanyar, AKP Margo Utomo kepada faktualnews.co.

Kepala Desa Jabon, Khairur Rozikin mengatakan kegiatan razia rumah kos ini sengaja dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyakit masyarakat. Selain itu, hal ini juga untuk menghindari aksi terorisme yang akhir-akhir ini mulai marak kembali. “Kami inisiatif melakukan penertiban ini dengan menggandeng pihak kepolisian dan TNI,” kata Khairur Rozikin.

Masih kata Rozikin, penertiban ini dilakukan mengingat wilayah desanya banyak rumah kos dan kontrakan. “Kedepannya, kami akan rutin melakukan penertiban terhadap penghuni rumah kos dan kontrakan yang identitasnya tidak jelas,” imbuhnya.

Pihaknya juga menuturkan, selanjutnya akan dilakukan sosialisasi kepada pemilik rumah kos dan kontrakan untuk bersama-sama mengantisipasi gerakan terorisme. “Kami tidak mau nanti kampung kami menjadi tempat persembunyian teroris,” pungkasnya.(khil/ivi)