FaktualNews.co

Kepala Desa Dilem: Warga Saya Ini Manusia Bukan Bebek

Peristiwa     Dibaca : 2497 kali Penulis:
Kepala Desa Dilem: Warga Saya Ini Manusia Bukan Bebek
Kualitas beras pra sejahtera (Rastra) yang diterima warga Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Kualitas Rastra yang diterima itu tak layak konsumsi. FaktualNews.co/Khilmi S Jane/
Rastra kualitas jelek di mojokerto

Warga menunjukan beras pra sejahtera (Rastra) yang diterimanya di  Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Kualitas Rastra yang diterima itu tak layak konsumsi. FaktualNews.co/Khilmi S Jane/

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pendistribusian beras pra sejahtera (Rastra) yang dulunya bernama beras miskin atau Raskin di sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto oleh Bulog Sub Drive II Surabaya Selatan masih saja menyisahkan sejumlah permasalah. Rendahnya kualitas Rastra, masih saja terjadi dalam setiap pendistribusian.

Selain di wilayah Jatirejo, beras yang didistribusikan Bulog Sub Drive II Surabaya Selatan tidak layak konsumsi itu ternyata juga diperoleh warga Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto.

“Ya saya bilang warga saya ini manusia bukan bebek,” ungkap Kepala Desa Dilem, Zainul Arifin, dengan nada kesal saat dikonfirmasi FaktualNews.co, Jumat (2/6/2017).

“Saya tahu, karena sebelum dibawah pulang saya buka satu persatu, kondisinya memang sangat buruk,” tambahnya.

BACA : Tak Laik Konsumsi, Rastra di Ngoro Jombang Juga Digunakan Sebagai Pakan Ayam

Menurutnya, dari ratusan kilogram yang diterima masyarakat, harus dikembalikan lagi ke gudang bulog lantaran kualitasnya jelek. “Karena berasnya jelek saya suruh balikin,” tegas Zainul.

Zainul mengaku, setidaknya ada 420 kilogram Rastra yang diterima warganya pada bulan April dan Mei kemarin kondisinya sangat buruk. “Berasnya warnanya kuning, banyak menirnya, dan juga mengandung katul,” tandasnya.

Lanjutnya, sebenarnya Rastra yang selalu diterima oleh masyarakatnya sejak dulu kondisinya jauh dari bagus, hanya saja sejak bulan April dan Mei kemarin pihaknya selaku perangkat desa terpaksa harus menolak dan mengembalikan ratusan kilogram beras itu ke  Bulog Sub Drive II Surabaya Selatan tepatnya di Desa/Kecamatan Sooko, Mojokerto tersebut.

Langkah itu dilakukan senagai bentuk kritikan masyarakat dan perangkat desa terhadap pemerintah. Sehingga, tidak ngawur dalam mendistribusikan Rastra ke masyarakat yang menerima.

Bahkan disebutkan Zainul, menirnya persentasenya hampir 60 persen. Pasalnya, selain kondisinya apek, diketahui juga lebih dominan menirnya dibanding berasnya. ’’Kalau berasnya agak lama kan hanya berpengaruh pada baunya yang agak apek, tapi ini tidak, malah kandungan menirnya yang lebih banyak,’’ katanya.

BACA : Sebatas Retorika, Bulog Belum Ganti Raskin Berkualitas Buruk yang Diterima Warga Lebakjabung Mojokerto

Padahal kalau melihat dari takaran kelas premium yang disiapkan pemerintah itu maksimal hanya 2 persen kandungan menirnya, sedangkan untuk beras yang rusak hanya 20 persen. ’’Kalau ini terbalik, malah banyak kandungan menirnya. Juga berkutu dan remuk,’’ tegasnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Kepala Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan Wilayah Mojokerto-Jombang, Arsyad mengatakan pihaknya akan mengganti semua rastra yang sudah diterima di masyarakat dalam kondisi tak layak. ’’Pokoknya semuanya kita tukar. Termasuk lima karung di Jatirejo juga sudah kami tukar langsung tadi (kemarin),’’ ungkapnya.

Namun, hingga saat ini, Rastra yang diterima warga Jatirejo itu masih belum diganti hingga saat ini. (khil/rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul