AFSEL, FaktualNews.co – Perkosaan yang biasa terjadi di masyarakat, biasanya dilakukan oleh pria. Namun ada juga kejadian yang aneh akan aksi pelecehan yang satu ini, yang dilakukan bukan oleh pria tetapi wanita.
Ini adalah kejadian yang bisa dibilang tidak masuk akal dan aneh, di mana tiga wanita menculik seorang pria selama tiga hari lamanya. Bukan hanya itu saja, pria malang ini mengalami perkosaan oleh ketiga wanita tersebut selama penculikannya.
Dilansir dari dailymail.co.uk, seorang pria di Afrika Selatan dibiarkan trauma setelah dibius dan lecehkan berkali-kali selama tiga hari oleh tiga wanita. Lantas apa motif dari para wanita ini melakukan hal yang tidak masuk akal ini?
Berita Lainnya: Edan! Pria ini “Perkosa” Sepeda Motor di Parkiran Kampus
Pria yang tidak disebutkan namanya ini, masih berusia 23 tahun. Saat itu saat dia naik taksi komunal–angkutan umum di Afrika–di Pretoria timur pada hari Jumat, di mana di sana juga ada tiga wanita muda di dalamnya.
Di tengah jalan, taksi tersebut mulai berubah arah dan pria itu diperintahkan duduk di depan. Dia kemudian disuntik oleh substansi yang tidak diketahui dan langsung pingsan.
“Dia menyatakan bahwa dia terbangun di sebuah ruangan asing di tempat tidur single. Tersangka perempuan kemudian diduga memaksa pria tersebut untuk minum minuman berenergi, sebelum digilir berkali-kali dalam sehari,” ucap kepala kepolisian Afrika Selatan Kapten Colette Weilbach dilansir dari dailymail.co.uk (29/05/17).
Usai melakukan aksinya tersebut, korban kemudian dibuang tanpa pakaian di lapangan. Pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap laki-laki dan perempuan di Afrika Selatan, kini berada pada tingkat epidemi.
Diperkirakan lebih dari setengah juta perkosaan dilakukan setiap tahun di negara ini.
Rees Mann, salah satu pengamat sosial di sana mengatakan, jika pelaku pelecehan di Afrika Selatan sebanyak 20 persen dialami oleh pria. Motifnya tidak pernah jelas, apakah hanya untuk kepuasan semata atau ada motif lainnya.
“Korban laki-laki jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan perempuan untuk melaporkan pelecehan, karena polisi tidak menganggapnya serius,” ucap Rees dikutip dari dailymail.co.uk.