FaktualNews.co

Resmikan Ponpes di Lapas Malang, Menkumham; Siapa Tahu Kalau Keluar Bisa Jadi Kyai atau Ustadz

Peristiwa     Dibaca : 1571 kali Penulis:
Resmikan Ponpes di Lapas Malang, Menkumham; Siapa Tahu Kalau Keluar Bisa Jadi Kyai atau Ustadz
Ponpes di Lapas Klas 1 Malang.FaktualNews/Istimewa

MALANG, FaktualNews.co – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI, Yasonna Laoly meresmikan Pondok Pesantren At Taubah di Lembaga Permsayarakatan (Lapas) Klas 1 Malang, Senin (5/6/2017).

Dalam kesempatan itu, Yasonna mengatakan keberadaan pesantren At Taubah sebagai upaya pelayanan yang manusiawi kepada para tahanan. Menurutnya, dengan pendekatan keimanan dan pendidikan ilmu keagamaman, menbuat para tahanan menjadi lebih baik.

“Saya menyambut baik program ini. Orang yang semakin tinggi imannya dan semakin khusyuk ibadahnya akan memiliki perspektif baik dan memperbaiki diri. Bahkan siapa tahu nanti kalau keluar bisa jadi kyai atau ustadz,” ujar Yasonna saat memberi sambutan di hadapan jajaran Kalapas se Jatim, Senin (5/6/2017).

BACA JUGA

[divider]

Yasonna juga menyinggung peristiwa larinya ratusan tahanan dari Lapas di Pekanbaru, Provinsi Riau beberapa waktu lalu. Ia menilai ada pelayanan yang tidak manusiawi dan tidak sesuai undang-undang kepada para tahanan.

Berdasarkan hasil penelitian dari Kemenkumham, ia menyebut ada persoalan yang fundamental sehingga dirinya harus mengambil tindakan tegas. Ia memberhentikan kakanwil, memecat karutan dan kepala keamanan rutan.

Bahkan ada beberapa staf yang diberhentikan karena memang ada persoalan yang tidak dapat ditoleransi. Seperti melakukan pemerasan serta melanggar UU dan tindakan tidak manusiawi.

“Maka untuk itu kita hentikan cara yang tidak tanggungjawab. Saya tidak segan mengambil tindakan tegas,” pintanya.

Ia pun menyebut hadirnya ponpes At Taubah di Lapas Klas I Malang sebagai upaya pelayanan yang manusiawi. Ia berharap tahanan nantinya menjadi orang yang berguna bagi masyarakat dan jauh lebih baik setelah keluar dari lapas.

Terlepas dari itu, kehadiran pesantren bisa mengurangi beban psikologis para tahanan. “Tentu ini pelayanan yang manusiawi,” tegasnya.(zul/ivi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul