JOMBANG, FaktualNews.co – Distribusi beras untuk warga miskin dalam program bantuan beras sejahtera (Rastra), kembali mendapat sorotan. Selain kualitas beras yang remuk, pengurangan jumlah penerima juga mendapat sorotan.
Keluhan – keluhan terkait Rastra, salah satu diantaranya datang Warga Dusun, Cerminan, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang Jawa Timur.
Pasalnya, selain mereka menerima Rastra yang tak laik dikonsumsi karena kondisi beras berwarna hitam, potong-potong serta berbau tak sedap, jatah beras itu juga dikurangi tak seperti sedia kala.
Namun, warga tak tahu pasti berapa banyak beras yang terpotong. “Biasanya warga sini jatahnya kurang lebih 250 kantong, namun sekarang menjadi 200 kantong,” ujar salah satu warga perempuan yang enggan disebut namanya, Rabu (7/6/2017).
Atas pengurangan jatah itu, sejumlah RT di desa setempat kebingungan bagaimana cara membagi yang tepat untuk warganya, hingga sebagian warga miskin yang biasa menerima Rastra sebelumnya, tahun ini harus ekstra bersabar dan gigit jari sembari melihat tetangganya yang beruntung.
“Otomatis, warga akan menerima jatah yang sedikit, atau tetap pada jatah seperti sebelumnya, namun tidak rata, ada beberapa warga yang tidak dapat,” tambah warga lain.
Ia mengungkapkan, mayoritas warga sekitar tak tahu menahu soal alasan dikuranginya jatah beras itu. Pihak Bulog juga perangkat desa setempat, kata dia, tak pernah memberikan penjelasan konkret terkait alasan kenapa jatah beras dikurangi.
“Kami warga tidak tahu mas kenapa dikurangi, yang kami tahu jatah beras itu tak seperti sebelum-sebelumnya,” terangnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masyarakat di dusun ini mengaku tak pernah menerima beras bantuan atau yang biasa disebut bantuan sembako yang apik. Setiap beras yang diterimanya harus diselep lagi agar terlihat putih dan bersih.
“Biasanya itu berasnya ada hitam-hitamnya, lah ini sudah remuk, hitam lagi. Dan saat diselep, beras satu kilo jadi tidak nyampe satu kilo ada yang hilang,” jelasnya. (Mjb2/Msi)