MOJOKERTO, FaktualNews.co – Perbaikan jalan rusak yang ada di wilayah Mojokerto terus dilakukan. Perbaikan jalan meliputi ruas jalan nasional serta jalan alternatif.
Perbaikan ruas jalan sebelum lebaran dilakukan untuk meminimalkan kecelakaan lalu lintas (laka lantas) selama berlangsungnya arus mudik dan arus balik lebaran. Sekaligus, untuk untuk melakukan rekayasa lalu-lintas saat arus benar-benar padat di Hari Raya Idul Fitri 2017.
Saat melakukan pengecekan di salah satu proyek perbaikan jalan yang ada di kawasan Pekukuhan, Mojosari, Mojokerto, Rabu (7/6/2017). Kanit Dikyasa Polres Mojokerto Ipda Edy, berdialog dengan salah satu pengawas pekerja dari pihak kontraktor.
Hasilnya, pengawas pekerja dari kontraktor tersebut menyatakan, saat lebaran nanti proyek perbaikan jalan ini belum rampung. “Tidak mungkin bisa selesai saat lebaran,” kata Galih, salah satu pengawas pekerja.
Galih juga menyampaikan apa yang membuat pekerjaan itu tidak kunjung selesai saat lebaran. Menurutnya, kendalanya yakni harus menunggu usia beton agar bisa dilewati. “Beton sendiri memiliki usia. Beton ini baru bisa dilewati setelah usianya satu bulan sesudah peroses pengecoran,” ungkap Galih.
Menjelang lebaran, proyek perbaikan jalan dengan panjang 2 kilometer dan lebar 10 meter ini juga sudah dilakukan sistem lembur. “Kita ini sudah lembur. Mulai bekerja jam 7 pagi, dan baru selesai jam 11 malam. Ini kami target, sehari kerja kami harus bisa selesaikan 150 meter pengecoran,” paparnya.
Dikonfirmasi juga, Kanit Dikyasa mengatakan, proyek perbaikan jalan ini nantinya juga akan terhambat dengan adanya aturan kendaraan berat tidak boleh melintas di jalan raya mulai H-7 hingga H+7 lebaran. “Ya bagaimana lagi, saat H-7 nanti sudah tidak boleh ada aktifitas pekerja di sini,” tuturnya.
Rencananya, untuk menyiasati hal tersebut, polisi akan melakukan pengalihan arus bilamana saat lebaran nanti volume kendaraan membludak. “Nanti tidak menutup kemungkinan, kendaraan akan kami lewatkan Dlanggu,” jelasnya.
Untuk diketahui, jalan Pekukuhan tersebut merupakan jalur alternatif dari Ngoro, Bedagas, Tembus Simpang Empat Awang-awang, dan sampain di Pekukuhan. Untuk mengantisipasi apabila terjadi kepadatan arus lalulintas di jalur tengah, maka kendaraan akan dipecah melalui simpang tiga Bangsal.
“Kalau benar-benar padat, ya dipecahnya mulai dari simpang tiga Kantor Kecamatan Bangsal belok kanan, lewat Mojoanyar dan tembus di Sekarputih,” pungkasnya. (Khil/Msi)