JOMBANG, FaktualNews.co – Kepala Desa (Kades) Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang Ferry akhirnya angkat bicara soal pengurangan jatah bantuan beras pra sejahtera (Rasra) yang diterima warganya.
Menurut Ferry, dampak buruk yang harus diterima warganya yang miskin itu bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya, pasalnya program bantuan ini merupakan program kementerian (pusat) yang selanjutnya diturunkan terhadap Dinas Sosial di setiap daerah, termasuk Jombang.
“Program Raskin atau Rastra adalah program dari kementerian atau pusat yang turunnya melalui pemerintah kabupten, dalam hal ini Dinas Sosial Kabupaten,” katanya kepada FaktualNews.co saat dikonfirmasi, Rabu (7/6/2017).
Ditanya soal alasan pengurangan jatah, Ferry mengatakan dirinya tidak banyak tahu menahu. Ia hanya menerima informasi juga data sesuai dengan yang ada Dinas Sosial. “Kurang tahu alasanya kenapa ada pengurangan, kita hanya menerima data kalau ada pengurangan,” ujar dia.
“Lebih jelasnya sampean konfirmasi ke Dinas Sosial Kabupaten Jombang,” imbuh Ferry.
Ia mengungkapkan, atas pengurangan jatah tersebut, setidaknya ada 56 warga Desa Sugihwaras yang tidak lagi menerima Rasra.
“Iya karena jatah kita juga berkurang mas yang tahun lalu (2016, red), kita dapat jatah 301 penerima untuk tahun 2017 ini, kita hanya dpt 245 penerima, jadi ada pengurangan 56 penerima mas,” terangnya.
Dengan demikian, ia berharap kepada warganya, khususnya yang tidak lagi menerima bantua Rasra agar dapat menyadari terhadap situasi ini. “Menyadari mas karena ada pengurangan,” harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga masyarakat Dusun Cermenan Desa Sugihwaras Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang sedikit terkejut dengan adanya pengurangan jatah ini.
Namun mereka tak banyak tahu alasan pengurangan jatah ini, sebab pihak Bulog juga perangkat desa setempat tak pernah memberikan penjelasan terkait persoalan ini.(ivi)