FaktualNews.co

Warga Gondang Manis Bangun Jembatan Darurat Secara Swadaya

Peristiwa     Dibaca : 1523 kali Penulis:
Warga Gondang Manis Bangun Jembatan Darurat Secara Swadaya
Warga bergotong-royong membangun jembatan darurat secara swadaya di Sungai Konto yang melintas di Desa Gondang Manis, Bandarkedungmulyo, Jombang, Jawa Timur, Rabu (7/6/2017). FaktualNews.co/Kuswanto/

JOMBANG, FaktualNews.co – Pasca jembatan di Desa Gondang Manis, Bandarkedungmulyo, Jombang, ambruk beberapa bulan lalu, dan tidak ada tanda-tanda dari pelaksana proyek perbaikan untuk membuat jembatan semi permanen. Akhirnya warga bergotong-royong membangun jembatan darurat secara swadaya. Namun jembatan yang dibuat dari bambu itu tidak bisa dipastikan bertahan lama.

“Jemabatan darurat ini diutamana untuk kepentingan siswa sekolah yang membutuhkan jalan supaya tidak telat masuk sekolah jika harus memutar jauh,” kata Kepala Desa Gondangmanis, Suharno (54) kepada media, Rabu (7/6/2017).

Menurut Suharno, pembuatan jembatan itu bentuk solidaritas warga agar akses jalan di dua desa bisa pulih kembali seperti sediakala.

“Dulu informasinya dibuatkan jembatan semi permanen oleh pihak proyek perbaikan tanggul dari BBWS Brantas untuk akses anak-anak sekolah. Namun sampai saat ini tidak ada tanda-tanda hal itu terwujud,” kata dia.

Ia menuturkan, warga dan pelajar yang rumhnya yang berada di sebelah utara sungai, jika akan berangkat sekolah harus menyewa mobil setiap hari untuk berangkat ke sekolah mereka. “Mau bagaimana lagi kalau tidak ada jembatan ya sewa truk untuk anak-anak. Makanya kami berinisiatif bikin jembatan dari bambu dan sisa-sisa jembatan yang bisa dipakai,” ujar Suharno.

“Ini menjadi kebutuhan mendesak apalagi ini menjelang hari raya, kasihan warga kalau mau Lebaran ke sanak saudara yang ada di desa sebelah, harus memutar sejauh 5 km,” pungkasnya.]

Pantauan FaktualNews.co di lokasi, jembatan penyebrangan darurat dari bambu yang dibuat warga ini memang tidak terlalu lebar hanya memiliki lebar 1,5 meter dan panjang sekitar 35 meter. Meski nantinya harus bergantian untuk menyeberang.

“Tidak jadi masalah, yang penting sepeda bisa lewat meski harus gantian,” ujar salah satu warga, Gusto di lokasi pembangunan. (rep)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul