MOJOKERTO, FaktualNews.co – Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Salahudin Uno, berharap kedepan akan semakin banyak pengusaha yang lahir dari kalangan pesantren.
Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dihadapan ribuan santri saat Seminar Nasional yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah yang ada di Desa Kembangbelor, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (10/6/2017).
Dalam kesempatan itu, Sandiaga menceritakan pengalamannya selama menjadi wirausahawan kepada para santri ponpes setempat tidak langsung mejadi orang yang berhasil, dirinya menuturkan pernah di PHK lantaran perusahaan yang memperkerjakannya bangkrut sekira pada tahun 1997 silam.
Setelah sempat lama menjadi pengangguran, bersama rekannya, Sandiaga mendirikan sebuah perusahaan di bidang keuangan. Usaha tersebut terbukti sukses dan telah mengambil alih beberapa perusahaan lain.
Pada tahun 2009, ia tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes. Tahun 2011, Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-37 dengan total kekayaan US$ 660 juta.
Pria lulusan Wichita State University, Amerika Serikat ini juga membekali para santri Ponpes Amanatul Ummah dengan Kita-kiat Menjadi Konglomerat Besar yang Dermawan seperti tema acara tersebut. ”Kita harus pegang patokannya. Saya menyebutnya, empat as. As yang pertama adalah kerja keras. Kata as ini kita pakai untuk kata paling belakang agar kita mudah mengingatnya,” ujar Sandi.
“Kerja keras, artinya kita harus menjadi peribadi yang tidak malas-malasan dalam bekerja. Insyaaloh orang yang kerja keras akan mencapai kesuksesan. Yang kedua, yakni kita harus bekerja secara cerdas. Artinya, jika kita ingin sukses, kita harus melek teknologi. Dengan itu kita akan bekerja secara cerdas. Karena saat ini teknologi sudah bisa dalam satu genggaman kita,” jelasnya.
Masih kata Sandi, yang ketiga, yakni kerja tuntas. Kata Sandi, dalam bekerja itu tidak boleh setengah-setengah. Dan poin yang keempat, yakni, kerja ikhlas, menurut Sandi, kerja ikhlas merupakan kunci untuk menjadi orang yang sukses.
Kedepannya, Sandi ingin agar para santri mulai membuka fikiran untuk memulai berwirausaha. Menurutnya, hal itu dirasa sangat diperlukan Indonesia saat ini karena kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang mengalami penurunan. “Setidaknya nanti ada sedikitnya 20 persen pengusaha yang terlahir dari pesantren,” pungkasnya.
Usai berkunjung ke Ponpes Amanatul Ummah, Sandi melanjutkan kunjungannya ke Kabupaten Jombang menuju Ponpes Tebu Ireng.