Peristiwa

Cemburu, Suami Tega Gorok Leher Istrinya yang Sedang Terlelap Tidur

BALIKPAPAN, FaktualNews.co – NDK (28), warga Perumahan Daksa RT 21 di Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan, Kalimantan Timur, tega menggorok leher istrinya sendiri bernama Zubaidah (23) saat sedang tertidur menggunakan pisau dapur.

Kepada polisi pelaku mengaku sebagai pelaku pembunuhan Zubaidah.

NDK menceritakan, ia menghabisi nyawa Zubaidah lantaran cemburu karena kedekatan Zubaidah dengan teman kerjanya.

Cemburu ini sudah berlangsung lebih dari dua pekan sebelumnya. Kehidupan suami istri siri inipun retak.

Mereka tidak lagi tinggal dalam satu rumah. Pelaku tinggal di rumah kost, sedangkan Zubaidah di rumahnya sendiri di Perum Daksa.

Kasat Reskrim Polres Balikpapan AKP Kalfaris T Lalo, saat dikonfirmasi media, Sabtu (10/6/2017), menjelaskan pelaku ditangkap tak lama setelah peristiwa pembunuhan ini terjadi. “Pelaku ada di sekitar rumah korban, saat kami periksa dia mengelak. Namun, akhirnya dia mengakui perbuatannya tersebut,” tuturnya.

Menurut Kalfaris, pelaku sempat mengantar pulang Zubaidah, Sabtu subuh. Usai mengantar pulang, pelaku NDK tidak jadi pulang ke kost. Ia justru kembali ke rumah Zubaidah, dengan cara mengendap.

Ia sempat mempertimbangkan perlu tidaknya membunuh sang istri. Akhirnya, ia tetap nekat dan menggorok leher istrinya saat tertidur.

Paginya, NDK sempat datang ke TKP karena diberi kabar istrinya ditemukan tewas mengenaskan. Pelaku tak bisa mengelak ketika polisi mengarahkan dugaan pembunuhan pada dirinya.

Polisi mengamankan NDK beserta pisau dapur yang digunakan sebagai alat membunuh, pakaian pelaku, hingga barang bukti lainnya. Novi pun kini dijerat pasal 338 dan 351 KUHP dengan hukuman penjara di atas 15 tahun.

Sebelumnya, anak dari NDK dan Zubaidah menemukan Zubaidah tidak bernyawa dan bersimbah darah di tempat tidur, Sabtu (10/6/2017) sekitar 06.00 Wita, di rumahnya.

Ia bersama neneknya melapor ke polisi terdekat. Polisi mencari motif pembunuhan.

“Kami tidak melihat ada barang berharga hilang dari rumah itu. Kemudian, kami mengarah pada latar dendam,” kata Kalfaris.