Pimpinan Dewan: Rastra Jelek Bisa Diantar ke Kantor, Biar Kami yang Kembalikan ke Bulog
JOMBANG, FaktualNews.co – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Dserah (DPRD) Jombang Jawa Timur, merasa prihatin mendengar keluhan masyarakat yang terus keluar terkait bantuan beras pra sejahtera (Rastra) yang diterima warga. Pemerintah daerah diminta segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan problem ini.
Wakil Ketua DPRD Jombang, M Subaidi Mukhtar mengimbau, masyarakat penerima manfaat program Rastra menolak beras berkualitas buruk hingga tak laik dikonsumsi yang dikirim oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
Bahkan, tandas Subaidi, pihaknya bersedia untuk menjadi media dalam pengembalian Rastra yang berkualitas buruk yang diterima warga. Warga atau perangkat desa yang tidak berani mengembalikan Rastranya ke Bulog, ujarnya, bisa dikumpulkan di kantor dewan.
Selanjutnya, pihak DPRD Jombang yang akan langsung mengembalikan ke Bulog untuk diganti beras yang lebih baik. “Atau beras yang jelek tersebut diantar ke kantor DPRD Jombang, nanti kami yang akan mengembaliknnya ke Bulog,” ujar Subaidi Muhtar, pada Jumat, 9 Juni 2017 kemarin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga penerima manfaat program Rastra mengeluhkan buruknya kualitas beras yang diterima. Salah satunya di Dusun Cermenan, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupten Jombang.
Salah satu warga menuturkan, masyarakat di dusun Cermenan tak pernah menerima beras bantuan (Rastra) yang apik. Setiap beras yang diterimanya harus diselep lagi agar terlihat putih dan bersih.
“Biasanya itu berasnya ada hitam-hitamnya, lah ini sudah remuk, hitam lagi. Dan saat diselep, beras satu kilo jadi tidak nyampe satu kilo ada yang hilang,” ungkap perempuan yang enggan disebut identitasnya ini.
Selain di Dusun Cermenan, Kecamatan Ngoro, keluhan serupa juga datang dari warga Dusun Sumberwinong, Desa Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Warga penerima manfaat Rastra di Dusun Ngudi Desa Tugusumberejo Kecamatan Peterongan juga mengeluhkan kualitas beras yang mereka terima.
Menurut warga, beras yang diterima berbau apek dan warnanya berubah. Untuk mengurangi bau apek, warga harus mencuci beras tersebut berkali-kali sebelum memasaknya.
Warga berharap, pemerintah segera melakukan evaluasi terkait buruknya kualitas beras yang didistribusikan kepada warga miskin penerima manfaat program Rastra.
