FaktualNews.co

Sisakan Polemik, Warga Ancam Blokir Jalan Tol Moker

Ekonomi     Dibaca : 1703 kali Penulis:
Sisakan Polemik, Warga Ancam Blokir Jalan Tol Moker
Warga Kendalsari Sumobito menggelar demo di lokasi pembangunan jalan tol. FaktualNews.co/Syarif A Rahman

JOMBANG, FaktualNews.co – Warga terdampak pembangunan tol Mojokerto-Kertosono (Moker) kian geram. Sebab, kendati proses pembangunannya hampir tuntas, hingga kini masih menyisakan persoalan. Warga pun mengancam akan memblokir tol tersebut jika persoalan dengan warga tidak segera diselesaikan.

“Kemungkinan warga akan blokir jalan kang. Dalam waktu dekat ini,” kata Nurul Chakim Koordinator Lembaga Bantuan Hukum Jombang KontraS Surabaya kepada FaktualNews.co, Minggu (11/6/2017).

Infrastruktur jalan tol Moker yang digarap PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) ini masih menyisakan polemik dengan warga. PT MHI selaku pemegang hak konsensi pembangunan jalan tol sepanjang 40,5 kilometer ini, dianggap mengelabui warga dengan memberikan janji-janji palsu.

Salah satunya yakni, janji yang disampaikan PT MHI yang akan membangun akses jalan utama penghubung dari Desa Sugihwaras, Kendalsari menuju Desa Kandangan Carangrejo. Hingga kini, pembangunan jalan tersebut belum juga dilakukan. Selain itu, PT MHI juga belum membangun saluran irigasi pertanian yang dijanjikan kepada warga. “Keliahatane warga wes jengah dengan janji-janji kang,” tambah dia.

Dikatakan Chakim, dalam waktu dekat ini warga setempat juga akan melakukan aksi demonstrasi di atas lahan yang dianggap masih bersengketa dengan warga. “Hari Selasa sampai Jumat tanggal 13-16 Juni warga dan petani Kendalsari dan Carangrejo akan demo di atas lahan yang masih sengketa,” bebernya.

Selaras dengan rencana warga di atas, Nur Husaini warga asal Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang yang lahannya terdampak proyek pembangunan mengungkapkan, warga tetap bersikukuh untuk terus melakukan perlawanan jika polemik-polemik ini dibiarkan begitu saja.

“Ini sebetulnya masalah yang sudah sangat lama sejak tahun 2007, namun hingga kini belum diselesaikan. Warga akan terus melakukan demo di lokasi pembangunan sebagai bentuk perlawanan kita dalam menuntut keadilan hingga suara kita didenger dan diperhatikan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin