Religi

Alquran Raksasa Persembahan Napi Lapas Blitar

BLITAR, FaktualNews.co – Seorang narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Blitar, Ahmad Yani (41), memiliki cara tersendiri untuk mengisi bulan Ramadan kali ini, dengan menekuni ketrampilan membuat seni kaligrafi Alquran raksasa.

Warga Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, ini sengaja diberi fasilitas oleh pihak Lapas untuk mengembangkan keterampilannya membuat Alquran raksasa yang memiliki panjang 1200 cm dan lebar 95 cm.

Alquran ini ditulis Ahmad Yani seorang diri di dalam kamar bloknya, karena tidak memungkinkan untuk dipindah-pindahkan.

Ia mengaku, dirinya belajar seni kaligrafi secara otodidak ketika masuk ke Lapas tersebut.”Awalnya saya tidak mahir menulis kaligrafi. Namun, ketika saya masuk sini (Lapas) mulai belajar sedikit demi sedikit akhirnya bisa dan ada dorongan dari Kalapas untuk membuat Alquran raksasa ini mas,” ungkapnya kepada media saat ditemui di Lapas Kelas II B Blitar, Selasa (13/6/2017).

Ahmad Yani mengungkapkan, jika Alquran raksasa yang dikerjakannya seorang diri itu sudah menyelesaikan tiga juz, dan ditargetkan pembuatan Alquran itu akan selesai hingga juz ke tiga puluh selama lima bulan kedepan.

“Semoga saja hasil ini bisa bisa selesai lima bulan kedepan. Semoga dengan karya saya ini nanti masyarakat bisa menerima saya apa adanya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Blitar, Rudi Sarjono, mengatakan awalnya ide membuat Alquran raksasa tersebut muncul setelah melihat Ahmad Yani yang sering membuat kaligrafi di atas kertas.

“Ada masyarakat yang tau bahwa salah satu warga binaan kita mahir dalam membuat seni kaligrafi. Dari situlah kita mendorong untuk membuat Alquran raksasa ini,” ungkap dia.

Masih menurut Rudi, Ahmad Yani sebelumnya juga pernah menulis Alquran ukuran 70 cm persegi, dan telah diserahkan ke Masjid Agung Kota Blitar.

“Nanti setelah jadi (Alquran raksasa) ini akn kami serahkan ke Masjid Agung Wlingi. Setelah proses verifikasi dari pihak Kementrian Agama untuk diperiksa kebenaran tulisan dan tanda bacanya,” pungkas Rudi.