Birokrasi

Pejabat Tidur saat Bupati Berpidato, Aktivis: Memalukan, Tidak Bisa Memberi Contoh

JOMBANG, FaktualNews.co – Beberapa penjabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang yang malah asyik tidur dan tidak menghiraukan pemaparan Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko saat rapat paripurna di DPRD Jombang, Jawa Timur, Senin (12/6/2017) lalu, mendapat kritik pedas dari kalangan aktivis.

Aan Anshori, Direktur Lingkar Indonesia untuk Keadilan (LINK) mengatakan pristiwa itu memalukan dan memberi kesan negatif kepada masyarakat luas, terutama terhadap sejumlah pejabat Pemkab Jombang. “Kejadian ini tentu memalukan ya. Mereka yang seharusnya menyimak dengan baik pidato Bupati,” ujarnya kepada FaktualNews.co, Rabu (14/6/2017).

Bahkan menurut Aan sapaan akrabnya, peristiwa tersebut merupakan salah satu bentuk sikap pejabat yang tidak menghormati pimpinannya. Terlebih pada rapat itu membahas terkait Penyampaian Nota Penjelasan Bupati Jombang tentang Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Jombang tahun anggaran 2016.

“Tidur saat bertugas bisa dianggap ketidakhormatan anak buah terhadap pimpinannya,” jelas Aan.

Dengan demikian, pria yang juga Koordinator Gusdurian ini menegaskan pentingnya segera diadakan evaluasi di internal pejabat Pemkab, agar tidak terjadi peristiwa yang sama, apalagi menjadi budaya. “Saya kira perlu ada evaluasi terkait kejadian ini,” tegas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, saat Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko harus menyampaikan pidatonya yang sudah dikemas dalam bentuk buku yang memuat 23 halaman di depan para peserta rapat.

Belum sampai setengah halaman Nyono menyampaikan pidatonya, beberapa Kepala SKPD mulai ‘teler’. Mereka tampak menikmati tidurnya tepat di pojok selatan bagian belakang Ruang Paripuna DPRD Jombang.

Salah satu pejabat yang terlihat tidur diantaranya Kepala Kesbangpol, Mas’ud, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Suyoto dan beberapa pejabat di belakangnya juga sudah mulai menyusul kedua pejabat ini.