Peristiwa

Usai Sahur, Perempuan Asal Situbondo Ini Ditemukan Tewas Mengambang di Sungai

SITUBONDO, FaktualNews.co – Sesosok mayat perempuan di temukan tewas dalam kondisi mengambamg di aliran sungai Sampean Baru di Dusun Panapan, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Jumat (16/06/2017).

Mayat perempuan tersebut, belakangan diketahui bernama Saniya, warga Desa Palalangan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso. Wanita berusia 50 tahun itu ditemukan dalam kondisi mengambang dan tengkurap.

“Saya kira pohon pisang, tapi setelah saya tarik dengan bambu ternyata orang,” kata Tohari, salah seorang warga yang pertama kali menemukan jasad Saniya, Jumat (16/6/2017).

Mengetahui adanya mayat, Tohari yang kebetulan bersama temannya Nur berusaha memberitahukan kepada warga dan pihak kepolisian setempat. Mendapat laporan itu, petugas pun langsung bergegas menuju ke lokasi.

Kapolsek Jangkar, Iptu Pramana mengatakan, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan di rumah sakit tidak ditemukan adanya indikasi penganiayaan di tubuh korban. “Dari keterangan keluarganya, korban mengalami sakit ipelepsi. Korban diduga jatuh dan tenggelam di sungai saat penyakitnya kambuh,” ujar Iptu Pramana.

Dikatakan, untuk memastikan penyebab kematian korban, pihaknya telah berupaya untuk melakukan outopsi. Namun pihak keluarga korban menolaknya. “Ya karena menolak, keluarga korban membuat surat pernyataan dengan disaksikan kepala desa,” terangnya.

Infornasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tak bernyawa, usai santap saur Saniya berpamitan kepada keluarganya untuk melihat sawahnya. Namun karena tidak kunjung pulang hingga pagi hari, sehingga keluarganya betinisiatif melakukan pencarian.

Ditengah proses pencarian, salah aeorang keluarga korban mendapat telepon adanya penemuan mayat dengan ciri-ciri menggunakan sarung warna coklat dan baju batik serta kunci rumahnya yang dikalungkan di lehernya.

Merasa ciri-ciri yang diterima persis dengan yang dikenakan Saniya, akhirnya keluarganya mendatangi lokasi ditemukan sosok mayat di sungai tersebut. Suasana histetis mulai pecah, setelah seluruh keluarga korban Saniya tiba.

Bahkan, sejumlah keluarga korban yang datang miminta polisi untuk mengantarkan jasad Saniya ke rumahnya. ” Sudah pak antarkan saja jasad keluarga saya. Ini musibah dan saya sudah ikhlas,” kata salah seorang cucunya.