GRESIK, FaktualNews.co – Ratusan warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur, rela kepanasan untuk menukarkan uang baru untuk kebutuhan lebaran nanti yang disiapkan bank Indonesia serta bank-bank lainnya, Jumat (16/6/2017).
Sejak pagi, mereka sudah mengantre di depan bank. Padahal pelayanan penukaran uang dimulai pukul 10.00 WIB. Warga yang menukarkan uang baru hanya menunjukan kartu tanda penduduk (KTP). Penukaran uang baru dibatasi hanya Rp 1,7 juta per orang.
Uang yang ditukarkan berlaku kelipatan. Misalnya, untuk uang baru Rp 2000 harus menukarkan uang Rp 200.000. Uang Rp 5000, harus menukarkan uang Rp 500.000 dan uang baru Rp 10.000 harus menukarkan uang Rp 1 juta. Namun tidak ada biaya administrasi.
Masyarakat yang mendapatkan kabar tersebut langsung datang di tempat yang sudah ditentukan. Seperti di Jl Jawa Perumahan Gresik Kota Baru (GKB); Perumahan Pondok Permata Suci (PPS) hari Sabtu pukul 10.00 WIB. Dan di Pertokoan Jl Panglima Sudirman (Pangsud) Gresik, hari Sabtu, pukul 15.00 WIB.
“Dapat informasi dari teman. Tadi jam tujuh sudah berangkat dari Bungah,” kata Wahyu Budianto (27), warga Gunungsari, Kecamatan Bungah, Jumat (16/6/2017).
Rencananya, hasil penukaran uang tersebut akan digunakan untuk diberikan kepada keponakan yang masih anak-anak. “Untuk dibagikan ke keponakan,” imbuhnya.
Warga berbondong-bondong karena penukaran uang baru tidak dipungut biaya. Sedangkan, jika menukarkan uang baru di tepi jalan ada biaya tambahan sebesar Rp 10.000 sampai Rp 15.000 setiap seratus ribuan.
“Mahal itu di tepi jalan. Setiap seratus ribu dikenakan tambahan Rp 10.000,” kata Bahtiar Rifa, warga Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas yang tidak dapat nomor antrian.