FaktualNews.co

Kaligrafi Berbahan Koran Bekas asal Jombang Tersebar hingga ke Palembang

Gaya Hidup     Dibaca : 3368 kali Penulis:
Kaligrafi Berbahan Koran Bekas asal Jombang Tersebar hingga ke Palembang
Heruzzandy, pengrajin kaligrafi dari koran bekas. (FaktualNews/Syamsul Arifin)

JOMBANG, FaktualNews.co – Tak perlu bersusah payah mencari bahan istimewa dan berasal jauh dari luar sana untuk menyalurkan bakat yang sudah dimiliki seseorang, sehingga berbuah hasil yang memuaskan.

Koran bekas ternyata juga bisa membuahkan hasil karya yang ciamik. Hasilnya pun boleh dibilang lumayan dan pasar pembeli sudah menjamah hingga luar pulau.

Hal seperti yang dilakukan Heruzzandy (38), warga Dusun Mambang, Desa/Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pria ini mendapat penghasilan yang lumayan cukup dari koran bekas yang dicampur tepung kanji lalu dimasaknya.

Bahan itu kemudian disulap menjadi lukisan kaligrafi yang unik sehingga mampu memantik pangsa pasar kaligrafi di berbagai daerah, sampai Palembang, Ibu Kota Provinsi Sumatera Selatan.

“Kaligrafi ini sudah beredar di Kabupaten Malang, beberapa daerah di Jombang sendiri hingga Kota Palembang,” katanya kepada FaktualNews.co, Sabtu (17/6/2017) saat ditemui di rumahnya.

Membuat lukisan Kaligrafi, ujar Heruzzandy, tidak terlalu sulit. Bahan dasar berupa koran bekas dan tepung kanji dapat ditemui dimana-mana dengan mudah.

Hanya saja, bebernya, dalam mencampur kedua bahan itu harus pas sesuai ukuran. “Satu kilo koran harus (dicampur) dengan seperempat tepung kanji atau pati,” ujar Heruzzandy.

Selanjutnya, papar dia, dua bahan dasar yang sudah bercampur itu diolahnya dengan air yang mendidih hingga dapat dipastikan campuran itu sudah merata. Sementara untuk ukuran airnya tidak terlalu penting, menyesuaikan apakah campuran itu mau dibuat kental atau sebaliknya.

“Tidak terlalu sulit. Alat-alat itu (bahan dasar, red) lalu ditempel di tulisan yang sudah disketsa dengan alat yang sangat sederhana pula, seperti satu lidi yang sudah dipotong untuk merapikan campuran pada sketsa,” jelasnya.

Pria yang kerab disapa Heru itu menuturkan, awal mula bakatnya tersalurkan. Sejak di bangku kuliah, Heru mengaku sudah mulai menghabiskan waktu-waktunya dengan berkarya. Namun, saat itu masih belum kepikiran untuk membuat kaligrafi dari koran bekas itu.

Dipaparkan oleh Heru, hoby yang dia ditekuni saat muda tak terlalu jauh dengan pekerjaannyasaat ini. Dia sering membuat sejenis kerajinan berdasar koran dan kanji namun disketsa dengan bentuk gambar bunga, hewan dan topeng.

“Awalnya tahun 2003, berawal dari hoby, tapi model topeng, gambar hewan dan sejenisnya. Karena jenuh, kemudian saya beralih pada nulis kalighrafi,” bebernya.

Hingga sekarang, puluhan karya terpampang menghiasi sekeliling rumahnya dengan model yang beragam. Sementara karya yang lainnya sudah tersebar ke beberapa daerah sesuai pesanan. Harga yang dipatok olehnya juga cukup beragam, mulai Rp 50 ribu rupiah hingga paling mahal Rp 1 juta rupiah.

“Waktu pembuatannya juga bisa dihitung dengan jam, satu pesanan bisa dilakukan satu hingga dua jam, bisa juga dilakukan satu minggu sesuai lebar dan kecilnya tulisan,” tuturnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i