LAMONGAN, FaktualNews.co – Dinamika politik Jawa Timur jelang Pilkada 2018 diwarnai munculnya wacana calon tunggal. Hanya saja, wacana tersebut dianggap tidak akan bisa dilakukan dalam sistem demokrasi dimana semua orang berhak mencalonkan diri.
Anggota komisi IX DPR RI, Nasyrul Falah Amru kepada wartawan di Lamongan mengatakan, dirinya tidak setuju terhadap wacana calon tunggal tersebut. Pasalnya, dalam sistem demokrasi dari manapun boleh muncul untuk mencalonkan diri. “Saya rasa calon tunggal itu tidak akan bisa di Pilgub Jatim,” katanya.
Dikatakan Falah, tanda-tanda ke arah calon tunggal di Pilgub Jatim pun kelihatannya tidak mungkin. Hal ini, menurut Falah, terlihat dari banyaknya kandidat yang muncul dari partai-partai politik di Jatim yang mencoba mengusung kandidatnya. “Ini terbukti dengan parpol yangsekarang mencoba untuk mengusung kandidatnya masing-masing,” tandasnya.
Sementara, terkait ditutupnya pengambilan formulir oleh PDIP Jatim dimana hingga hari terakhir tercatat 6 kandidat yang mendaftar melalui PDIP, Falah mengakui kalau PDIP hingga saat ini masih belum memutuskan siapa yang akan diusung dalam Pilgub Jatim. Hanya saja, kata Falah, PDIP mempunyai beberapa acuan dalam menentukan siapa yang akan diusung.