MOJOKERTO, FaktualNews.co – Memasuki puncak arus mudik lebaran, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Mojokerto tak ingin kecolongan. Mereka melakukan tes urine terhadap supir bus yang ada di terminal Kertajaya, Kota Mojokerto. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya supir bus yang mengonsumsi narkoba.
“Sekarang kami tes 38 supir, kali ini hasilnya negatif. Kalau yang sebelumnya, sempat ada yang positif dua orang,” ungkap Kepala BNNK Mojokerto, AKBP Suharsi, Rabu, (21/6/2017).
Selain melakukan tes urine, BNNK Mojokerto juga menggandeng Dinas Kesehatan setempat untuk melakukan pengecekan kesehatan supir bus. “Kalau berdasarkan tes kesehatan, kondisi kesehatannya rata-rata baik,” terangnya.
Rata-rata, bus yang transit di Terminal Kertajaya Kota Mojokerto ini adalah bus dengan trayek antar kota dalam provinsi. Selain untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan akibat supir mengonsumsi narkoba, juga untuk meminimalkan peredaran barang haram tersebut.
“Kita antisipasi adanya supir yang mengonsumsi shabu dan benzo. Ini efeknya sangat berbahaya. Karema bisa membahayakan keselamatan para penumpang bus,” pungkasnya.
Untuk diketahui, efek dari penggunaan shabu, shabu akan menimbulkan efek paranoid atau tingkat adrenalinnya meningkat. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan efek setelah mengonsumsi benzodiazepine atau zat yang banyak didapati dalam minuman beralkohol (minol).