FaktualNews.co

Terlibat Kelompok Militan Suriah, Singapura Tahan Dua Warganya

Internasional     Dibaca : 1419 kali Penulis:
Terlibat Kelompok Militan Suriah, Singapura Tahan Dua Warganya
Foto : Ilustrasi

SURABAYA, FaktualNews.co – Muhammad Khairul bin Mohamed ditahan pihak keamanan Singapura. Khairul diduga berupaya melakukan aksi kekerasan di Suriah dan bergabung dengan kelompok militan Pasukan Pembebasan Suriah.

Dikutip dari Kantor Berita Reuters, Selasa (19/6/2017), Muhammad Khairul ditahan berdasarkan Akta Keamanan Internal, ISA. Dalam artian, Khairul yang ditangkap sejak 2012 itu, ditetapkan untuk ditahan tanpa batas waktu, tanpa melalui proses pengadilan.

Sikap dan kecenderungan untuk menggunakan aksi kekerasan demi tujuan agama tertentu, membuat Muhammad Khairul mengancam keamanan negara. Hal itu sesuai dengan bunyi pernyataan resmi Kementerian Dalam Negeri Singapura.

Di samping itu, pihak keamanan Singapura juga menangkap Mohamad Rizal bin Wahid, yang ikut mendukung upaya Muhammad Khairul. Rizal tidak tertarik ikut bergabung dengan aksi kekerasan di luar negeri, tapi dianggap tidak mengadukan upaya koleganya itu ke pihak berwajib. Rizal, bahkan mendukung Khairul berangkat ke Suriah dan mati sebagai ‘Syuhada’.

Sementara itu, Kementerian Informasi dan Komunikasi Singapura memberangus sembilan buku yang diterbitkan Rasul bin Dahri. Dalam bukunya itu, Rasul bin Dahri menyerukan agar umat Muslim mendirikan Negara Islam.

Lewat ajaran-ajarannya, Rasul bin Dahri mengkhianati nilai-nilai Singapura yang mempersatukan komunitas yang berbeda ras dan budaya, bunyi pernyataan Kementerian Informasi dan Komunikasi Singapura. Kami tidak membiarkan ajaran radikal dan ideologi ekstrim mengakar di Singapura.

Belum jelas apakah Rasul bin Dahri ditahan. Tercatat 16 warga Singapura ditangkap, sejak Akta Keamanan Internal, ISA dicanangkan tahun 2015. Satu di antaranya seorang perempuan yang dicurigai bergabung dengan kelompok militan Islam. Jumlah itu melebihi jumlah tahun 2007 hingga 2014 yang hanya 11 orang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Sumber
reuters