FaktualNews.co

Legenda Goa Ngerit, Dikenalnya Goa Ngerit (Tamat)

Wisata     Dibaca : 4935 kali Penulis:
Legenda Goa Ngerit, Dikenalnya Goa Ngerit (Tamat)
Pengunjung berada di goa Ngerit di perbatasan antara Desa Senden, Kecamatan Kampak dengan Desa Pakel, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. FaktualNews.co/Jaohar Satya Wibawa/

TRENGGAEK, FaktualNews.co – Pada episode yang lalu diceritakan bahwa Ki Demang Tangar bertemu dengan seorang duda yang kemudian daerah tersebut diberi nama Watu Dudo. Sadar dengan apa yang terjadi Ki Demang berhenti menghentikan langkah. Dia tertunduk diam sambil mengistirahatkan badan dan pikirannya. Saat itu tiba-tiba secara sayup-sayup terdengar lagi sebuah tembang.

Tembang yang dilantunkan secara lembut nan syahdu yang didengarnya saat hendak membangun masjid terdengar kembali. Setiap kata demi kata dari tembang itu semakin jelas terdengar. “Merdu sekali, sangat menyejukkan hatiku ini”, gunam Ki Demang. Hingga pada akhirnya dia pun memutuskan untuk mencari asal suara tersebut.

Suara yang sangat dia rindukan selama ini, dengan langkah yang mantab serta penuh semangat, Ki Demang mulai mencarinya. Dia berjalan diantara pohon-pohon yang basah terkena embun malam. Saking semangatnya, terkena duripun tak dirasakan. Hanya satu tujuannya, untuk menemui pemilik suara emas tersebut.

Akhirnya sampailah dia pada sebuah gubug di tengah hutan, tempat dimana suara itu berasal. Dilihatnya remang-remang cahaya dari damar (lampu buatan dari bumbung). Lama sekali dia mengamati gubug tersebut. Dengan penuh keberanian Ki Demang mengetuk pintu yang terbuat dari bambu ala kadarnya.

Sungguh diluar dugaan, dari balik pintu itu muncullah seorang gadis yang sangat cantik jelita. Tubuh semampai dengan paras jelita, rambut hitam terurai panjang. Meskipun dibalut baju seadanya, namun tidak mengurangi kejelitaan sang gadis.

Dengan gemetar disapanya gadis itu, hatinya terenyuh tatkala mendengar suara yang lembut menjawabnya. Ki Demang sangat terpesona hingga berulangkali dirinya termangu-mangu saut berbicara. Seolah rasa ingin memiliki yang tak berbatas Ki Demang mengajak gadis tersebut pulang ke rumah Ki Demang di Tangar. Gadis tersebut menolak.

Setelah dengan gigih merayu akhirnya Gadis tersebut setuju namun dengan satu syarat. Dia meminta Ki Demang untuk membuatkan sebuah gua yang nyaman, penuh wewangian dengan bunga seribu rupa yang akan untuk semedi. Gua tersebut diminta hanya semalam jadi.

Ajaib, keesokan harinya, muncullah sebuah gua yang sangat wangi sekali (Sumerit). Dan oleh Ki Demang Gua tersebut dinamakan Gua Ngerit karena menebarkan keharuman (sumerit) yang lembut. Sampai sekarang gua tersebut masih ada di Desa Senden Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek.  Tamat …

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul