BANYUWANGI, FaktualNews.co – Antrean penumpang di Pelabuhan Tanjunwangi, Banyuwangi membuat para pemudik mulai diserang flue. Ratusan penumpang yang terlantar di lokasi itu mengeluhkan batuk, gatal dan masuk angin.
Meski telah tertampung di tempat yang luas, kondisi mereka cukup memprihatinkan. Demi menanti kedatangan kapal dan jatah tiket mudik gratis untuk berangkat ke kampung halaman di Pulau Sapeken, Sumenep, Madura, mereka rela tidur di atas lantai.
Tak hanya para orang tua, bahkan anak-anak pun mengalami nasib yang sama. Mereka tidur beralaskan kardus bekas yang ditumpuk. Bagi mereka yang beruntung, ada yang tidur di atas matras karet atau busa, dan terpal plastik yang digelar memanjang.
“Dua hari ini saya batuk, padahal waktu tiba dari Bali itu tidak,” ungkap Muhaji warga asli Pulau Sapeken, Kamis (22/6/2017).
Pengakuan pria tua itu memicu tanggapan yang sama dari sejumlah warga lain yang berada di sampingnya. Bertahan sejak seminggu lalu, mereka juga tak menampik jika kondisi tersebut harus menjadi risikonya.
“Masuk angin mas, dingin, mulai kemarin tidurnya ya di sini,” sahut Sumiati, wanita asal Sapeken yang bekerja membuka warung makanan di Bali.
Pada gelombang pertama dan kedua, mereka tidak masuk dalam daftar nama yang berangkat ikut kapal mudik gratis KM Prima Nusantara 01. Bahkan, kapal KM Sabuk Nusantara yang biasa melayani perjalanan reguler dari Banyuwangi – Sapeken juga tak kunjung datang.
Ratusan dari mereka sangat berharap dapat terangkut pada pemberangkatan kapal berikutnya tanggal 23/6/2017. Karena diperkirakan, pada tanggal itu bakal ada dua pemberangkatan kapal baik KM Prima Nusantara 01 maupun KM Sabuk Nusantara 56 bakal datang.