JAKARTA, FaktualNews.co – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lajnah Falakiyah akan menyelenggarakan rukyat di seluruh Indonesia pada Sabtu, 24 Juni 2017 ini untuk memastikan waktu pergantian bulan Ramadan ke bulan Syawal.
Dalam menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, serta awal Dzulhijjah Nahdlatul Ulama menggunakan metode penghitungan astronomis atau hisab untuk membantu pelaksanaan rukyatul hilal.
Berdasarkan data hisab Lajnah Falakiyah PBNU, posisi hilal markaz Jakarta pada tanggal 29 Ramadhan 1438 H setinggi 3 derajat 47 menit 47 detik di atas ufuk. Ijtima’ atau konjungsi berlangsung pada Sabtu (24/6) pukul 09:34:11 WIB. Keadaan hilal miring ke selatan dengan durasi 17 menit 23 detik.
Dengan data ini, 1 Syawal 1438 Hijriah diprediksi jatuh pada Ahad, 25 Juni 2017, atau persisnya sejak Sabtu petang, momen ketika hilal kemungkinan dapat dilihat.
Meski demikian Ketua Lajnah Falakiyah PBNU, KH A Ghazalie Masroeri mengingatkan, rukyat tetap menjadi dasar penentu awal Ramadhan, awal Syawal, dan awal Dzulhijjah sebagaimana yang diajarkan Rasulullah.
Sedangkan hisab yang bersifat prediktif itu digunakan oleh NU untuk membantu pelaksanaan rukyat. Tidak dapat menggantikan rukyat.
“Apabila laporan pelaksanaan rukyat dapat melihat hilal, maka jadi penentu awal Syawal jatuh hari Ahad, 25 Juni 2017. Tetapi apabila tidak dapat melihat hilal, maka umur Ramadhan 1438 H diistikmalkan (digenapkan) menjadi 30 hari,” tuturnya sebagaimana dilansir NU Online.
Sementara itu, untuk menentukan awal bulan Syawal, Kementerian Agama pada Sabtu (24/6/2017) ini menurunkan sejumlah pemantau hilal Syawal 1438H di seluruh provinsi di Indonesia. Mereka berasal dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam akan kembali menggelar sidang itsbat (penetapan) awal bulan Syawal 1438 H. Sidang itsbat ini akan digelar pada Sabtu petang nanti akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin dan Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher juga direncanakan akan memimpin sidang itsbat bersama Menteri Agama.
Melalui mekanisme sidang isbat tersebut, Kemenag akan menetapkan kapan umat muslim Indonesia akan berhari raya Idul Fitri, 1 Syawal 1438H.