JOMBANG, FaktualNews.co – Jelang Lebaran ketupat atau tradisi kupatan, perajin ketupat di Dusun Ngembeh Desa Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Jombang, Jawa Timur, kebanjiran order ketupat matang. Dalam sehari para perajin ini rata-rata mampu menjual 9 ribu ketupat matang.
Perlu diketahui, bagi masyarakat Jawa tradisi kupatan ini biasanya digelar pada tujuh hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Salah satu perajin ketupat, Ahsan (50), mengatakan dalam sehari dirinya mampu menyelesaikan pesanan pembuatan ketupat matang sebanyak 3 ribu biji, Lepet 3 ribu buah dan lontong 3 ribu buah jelang lebaran ketupat.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani ini, setiap menjelang Lebaran ketupat ia menjadi perajin musiman. Hal ini lantaran keuntungan yang didapat cukup mengiurkan.
“Kalau sehari-hari ya jadi petani, sudah sepuluh tahun ini saya menerima orderan pembuatan ketupat matang,” tutur Ahsan.
Dalam sehari, Ia mampu menghabiskan sekitar 50 kilogram beras untuk membuat 3 ribu ketupat. Untuk memasak ribuan ketupat pesanan ini, Ahsan mengaku tidak tidak diselesaikan dalam satu hari, namun dimasak secara giliran mulai Lebaran Idul Fitri lalu.
“Yang matang kami antar ke pemesannya begitu seterusnya. Terakhir sampai hari ini karena Rabu sudah lebaran ketupat,” tandas bapak dua anak ini.
Untuk urusan harga, Ahsan menjual ketupat matang buatannya per 10 biji dengan harga Rp 15 ribu. “Per sepuluh biji saya jual Rp 15 ribu. Jadi dalam pembuatan ketupat ini saya mendapatkan omset lebih dari Rp 3 juta,” ungkapnya.
Ketupat hasil buatan Ahsan ini dikirim ke wilayah Jombang, Surabaya, Mojokerto, Kediri dan sekitarnya.