Candi Terbesar di Asia Tenggara Ramai Dikunjungi Pelancong
MUARO JAMBI, FaktualNews.co – Momentum libur lebaran Idul Fitri dimanfaatkan oleh sebagian besar masyarakat Provinsi Jambi untuk mengunjungi kompleks situs Candi Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Sabtu (1/7/2017).
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Muaro Jambi, Indra Gunawan mengatakan, selama libur Idul Fitri 1438 Hijriyah jumlah wisatawan meningkat 300 persen dari pada hari biasa.
Menurut Indra Gunawan, Candi Muarojambi tetap menjadi destinasi wisata favorit masyarakat dalam mengisi libur Lebaran. “Menurut catatan petugas lapangan, hingga Jumat kemarin tingkat kunjungannya meningkat 300 persen dibandingkan hari biasa,” katanya.
Dikatakan Indra, kompleks Candi Muaro Jambi merupakan kawasan candi terluas di Asia Tenggara. Para pelancong yang berkunjung banyak yang berasal dari luar daerah dan mancanegara.
Ia menjelaskan, ramainya para pengunjung yang mengisi liburannya bersama keluarga ke komplek percandian itu masih akan terjadi hingga akhir pekan ini karena libur Lebaran tahun ini cukup panjang.
Setiap pengunjung yang hendak bersantai di sekitar candi, tambah Indra, hanya dikenakan tarif Rp 3 ribu untuk anak-anak sedangkan kategori dewasa hanya Rp 5 ribu per orang.
“Tidak ada kenaikan tiket menyambut liburan lebaran, semua sudah ditentukan oleh pemerintah,” beber Indra.
Siswanto (33), salah satu pengunjung mengungkapkan, sengaja mengunjungi kompleks percandian Muaro Jambi dikarenakan tidak terlalu jauh dari Kota Jambi dan hanya berjarak sekitar 30 kilometer.
Selain itu, jelasnya, dalam situs candi Muara Jambi juga menyimpan berbagai artefak kuno, seperti keramik, mata uang kuno arca, manik-manik, kuno dan berbagai jenis peninggalan kerajaan Sriwijaya dan Melayu.
“Setahu saya, Candi Muara Jambi merupakan kompleks candi yang terbesar dan yang paling terawat di pulau Sumatera. Dan sejak tahun 2009 Kompleks Candi Muaro Jambi telah dicalonkan ke UNESCO untuk menjadi Situs Warisan Dunia,” ujarnya.
Situs sejarah ini merupakan peninggalan sejarah dari agama Hindu-Buddha dan diperkirakan mempunyai luas sekitar 3981 hektar. Dibangun sekitar abad ke 11 masehi dan berada dipinggir sungai terpanjang di Jambi yaitu Sungai Batanghari.
“Saya suka ke kolam Tanggorajo kalau kesini. Bisa naik perahu dan santai-santai,” pungkasnya.