FaktualNews.co

LSM: ‘Jual Beli dan ‘Penguasaan’ Proyek PL di Jombang Bukan Hal Aneh

Parlemen     Dibaca : 1748 kali Penulis:
LSM: ‘Jual Beli dan ‘Penguasaan’ Proyek PL di Jombang Bukan Hal Aneh
Ilustrasi. (Istimewa)

JOMBANG, FaktualNews.co – Dugaan ‘jual beli’ dan ‘penguasaan’ proyek Penunjukan Langsung (PL), pada pos dana integrasi dewan (dulunya jasmas) oleh oknum anggota maupun mantan anggota DPRD Jombang disebut bukan sesuatu yang aneh.

Praktek tak sehat itu bisa terjadi karena lemahnya penegakan hukum di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Demikian dinyatakan Ketua Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ), Joko Fattah Rochim.

Apalagi, ujar Fattah, persoalan yang muncul ke permukaan terkait pelaksanaan program dana integrasi dewan, seperti isu ‘jual beli’ proyek jasmas di Kabupaten Jombang tidak pernah ada penuntasan.

Menurut Fattah, karena tidak ada ketegasan dari aparat penegak hukum untuk menelusuri dan menyelidiki dugaan adanya praktek ‘nakal’ dalam pengelolaan proyek Jasmas pada tahun-tahun sebelumnya, membuat pihak-pihak yang selama ini bermain di proyek Jasmas merasa aman.

“Soal Jasmas atau sekarang dana integrasi itu kan kasusnya sudah banyak yang muncul. Kita pernah mendesak kepada penegak hukum agar diusut. Tapi sepertinya tidak ada tindakan apa-apa,” kritiknya Selasa (4/7/2017).

Sehingga, simpul dia, jika saat ini terjadi ‘penguasaan’ proyek PL pada pos dana integrasi dewan (dulunya jasmas) oleh oknum mantan anggota dewan, hal itu bukan sesuatu yang aneh.

“Menurut saya sederhana, apa yang terjadi sekarang ini adalah imbas dari sebelumnya. Karena dugaan permainan pada proyek jasmas sebelumnya dibiarkan saja, jadinya ya seperti ini,” beber Fattah.

“Kalau sekarang proyek PL Jasmas ‘dikuasasi’ oleh oknum mantan anggota Dewan, saya kira kok bukan hal aneh. Itu terjadi karena proyek Jasmas yang bermasalah sebelumnya tidak ada penanganan serius,” tandas ketua FRMJ ini.

Ditambahkan, polemik pelaksanaan program dana integrasi atau jasmas dalam bentuk proyek PL perlu menjadi perhatian kalangan. Menurut Fattah, perhatian itu tidak hanya pada dugaan monopoli, tetapi juga pada hasil pengerjaan.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek PL pada pos dana integrasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, atau dulunya disebut jasmas (Jaring Aspirasi Masyarakat), diduga diperjual belikan.

Indikasi itu sebagaimana diungkapkan oleh beberapa pelaku jasa kontruksi di kota santri. Selain ‘diperjual belikan’ proyek PL tersebut juga dikuasai oleh oknum mantan anggota DPRD Jombang.

“Jual beli jasmas itu biasa, rata-rata jasmas tersebut dititipkan menjadi paket pekerjaan di sejumlah dinas,” terang (H), salah satu pelaku jasa kontruksi, kepada FaktualNews, pada Senin, 3 Juli 2017 kemarin.

Pelaku usaha jasa kontruksi lainnya, (M) menyatakan, ada salah satu kontraktor di kota berinisial (S) yang kini mengusai puluhan paket proyek PL. Kontraktor yang dia maksud, memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota dewan.

“Anaknya saat ini menjadi anggota dewan dan dia sendiri dulunya juga anggota dewan. Tahun 2017 ini saja dia pegang 38 paket pekerjaan jasmas,” kata sumber FaktualNews ini.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Syafi'i