Diintai Lima Hari, Pengedar Sabu Asal Gresik Diringkus di Lamongan
LAMONGAN, FaktualNews.co – Wisnu Pramudya (39) warga jalan RA Kartini XVIII RT 01 RW 07 Kelurahan Sidomoro, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ini benar-benar lihai. Bagaimana tidak, butuh waktu lima hari bagi aparat kepolisian untuk bisa meringkusnya.
Namun, seperti petatah, sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Wisnu diringkus petugas sekitar perguruan tinggi swasta ternama di Lamongan, tepatnya di jalan pertigaan Sumlaran, Sukodadi, Kabupaten Lamongan, Rabu (5/7/2017) pukul 05.30 WIB saat mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja L 4609 KT.
Kendati demikian, petugas masih harus dibuat bingung oleh pelaku. Sebab, saat ditangkap, tidak satupun barang bukti yang ditemukan polisi. Saat digeledah di sekujur tubuhnya, termasuk dalam sakunya masih belum juga ditemukan barang bukti.
“Di sela-sela sepeda motornya juga tidak ada,” kata Kasat Reskoba Polres Lamongan, AKP Joko Bisono, Rabu (5/7/2017).
Tak menyerah begitu saja, pelaku sempat menggertak petugas yang meringkusnya. Tak ingin dianggap salah tangkap, dua anggota ini mengembangkan pengeledahan, yakni pada helm yang dipakai tersangka. Benar saja, dibalik lapisan dalam helm bagian dalam ditemukan sabu-sabu yang terbagi dalam 5 plastik klip.
“Barang bukti yang kita amankan berupa 1, 5 gram narkoba jenis sabu. Selain itu sebuah kartu ATM BCA dan HP Blackberry juga sita untuk penyelidikan lebih lanjut,” imbuh Joko Bisono.
Joko menuturkan, selama empat hari pelaku juga sempat mengecoh dua anggota kepolisian. Pelaku selalu merubah waktu dan lokasi transaksi saat kesepakatan sudah dicapai dengan calon pembelinya.
“Lima hari kita intai terus menerus, hingga akhirnya bisa diamankan. Ini berkat kerja keras tim,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan, Wisnu mengaku mendapatkan barang haram itu didapatkan dari seseorang yang tidak diketahui namanya. Ia mencoba memutus mata rantai jaringan peredaran sabu miliknya.
“Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Sampai saat ini masih bungkam, namun akan kita coba untuk membongkar mata rantai jaringan ini,” pungkasnya.