Peristiwa

Ops Ramadniya 2017, Kecelakaan di Mojokerto Didominasi Sepeda Motor

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Selama Ops Ramadniya 2017 digelar, jumlah kecelakaan di wilayah hukum Polres Mojokerto, Jawa Timur, didominasi kendaraan sepeda motor. Kendati demikian, jumlah kejadian kecelakaan di wilayah hukum Polres Mojokerto tahun 2017 ini menurun dibanding lalu.

“Tahun ini ada 43 unit sepeda motor yang terlibat dalam kejadian kecelakaan di Mojokerto. Tahun 2017 terjadi 28 kecelakaan. Sedangkan tahun 2016 lalu terjadi 33 kecelakaan,” ungkap Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Wikha Ardilestanto kepada FaktualNews.co, Rabu, (5/7/2017).

Kata Wikha, sekitar 80 persen kejadian kecelakaan di Mojokerto diakibatkan human eror. Artinya kelalaian pengguna kendaraan bermotor masih cukup tinggi. “Kebanyakan diakibatkan motor yang hendak putar balik dan pindah lajur,” ucapnya.

Selain itu, kejadian kecelakaan mayoritas terjadi pada jam pagi menjelang siang dan siang menjelang sore. “Rata-rata terjadi pada sekira pukul 9 pagi hingga 12 siang, dan pada sekira pukul 15 sore hingga 18 petang,” ujarnya.

“Kejadian kecelakaan di Mojokerto didominasi masyarakat pegawai swasta. Pada 2017 ini, ada 38 orang dengan profesi pegawai swasta. Disamping itu, rata-rata warga yang terlibat kecelakaan ini berusia 21 hingga 35 tahun,” kata Wikha.

Tidak hanya kejadian kecelakaan yang mengalami penurunan. Disamping itu, jumlah korban kecelakaan yang meninggal dunia di wilayah hukum Polres Mojokerto mengalami peningkatan. “Jumlah korban meninggal dunia pada tahun 2016 lalu ada 5 korban. Sedangkan tahun 2017 ada 6 korban meninggal dunia,” paparnya.

“Kejadian kecelakaan di Mojokerto rata-rata tempat kejadian perkara (TKP) jalan dalam, seperti di Mojosari, Pungging, Puri. Hanya beberapa saja yang terjadi di Jalan Nasional By Pass Mojokerto,” jelasnya.

Dari hasil evaluasi yang mengacu dari jumlah kejadian kecelakaan lalulintas, adapun titik rawan kecelakaan yang sebelnya telah dipetakan oleh Polres Mojokerto tahun lalu, tetap menjadi titik rawan kecelakaan pada tahun ini.

“Kejadian paling banyak di jalur dalam, sperti Mojosari ada 6 kejadian, Pungging ada 4 kejadian, Puri ada 5 kejadian. Sedangkan di By Pass Sooko ada 3 kejadian, By Pass Trowulan ada 1 kejadian, dan di jalur wisata Pacet ada 3 kejadian,” pungkasnya.