JOMBANG, FaktualNews.co – Konsentrasi para anggota Satlantas Polres Jombang mendadak buyar. Saat suara melengking itu mampir ke telinganya. Nyaris sama seperti intruksi pimpinan, sejumlah anggota korps berseragam cokelat itu sontak berlarian menuju sumber suara.
“Ada orang meninggal pak,” kata Suyadi (56) rekan seperjuangan M Shodik (66) yang setiap hari mengais rejeki bermodal dua otot kaki-kakinya, Kamis (6/7/2017).
Shodik ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa di atas becaknya. Ketika itu, warga Dusun Corogo, Desa Janti, Kecamatan Jogoroto tengah mangkal di depan kantor Satlantas Polres Jombang, Jalan Raya Janti, Kabupaten Jombang.
Dugaan sementara, meninggalnya Shodik karena kelelahan. Diusianya yang cukup senja, Shodik masih harus memeras sisa tenaganya untuk menggenjot pedal becaknya untuk mecukupi kebutuhan perut dan keluarganya.
“Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda kekerasa pada tubuh korban. Korban meninggal diduga karena kelelahan,” ujar Kasubbag Humas Polres Jombang Iptu Subadar kepada FaktualNews.co
Menurutnya, jenazah Shodik kali pertama ditemukan oleh Suyadi. Ketika itu, Suyadi melihat korban tidur di atas becaknya sejak pukul 11.30 WIB. Selang 30 menit kemudian atau pukul 12.00 WIB, Suyadi bermaksud membangunkan korban untuk diajak pulang.
Namun alangkah terkejudnya, meski tubuh temannya itu digoyang-goyang tapi mata Shodik tak kunjung terbuka. Tidak ada gerakan apapun laiknya orang yang masih hidup. Sontak, Suyadi pun lantas berteriak meminta tolong.
Sejumlah warga dan aparat kepolisian yang tak jauh dari lokasi itu pun langsung berlarian. Petugas lantas memeriksa denyut nadi Shodik. Benar saja, jantung pria tua malang itu ternyata sudah berdetak lagi.
“Akhirnya warga menghubungi keluarga korban dan melaporkan meninggalnya tukang becak itu ke polisi. Pihak keluarga menolak dilakukan visum dalam dan menyatakan menerima kejadian tersebut yang dikuatkan dengan surat pernyataan,” pungkasnya.