MOJOKERTO, FaktualNews.co – Keluar dari ruang pemeriksaan KPK di Aula Mapolresta Mojokerto untuk salat ashar, Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Mojokerto, Novi Rahardjo menyampaikan garis besar pemeriksaan yang dilakukan komisi antirasuah kepadanya. Ia mengaku, KPK melontarkan sejumlah pertanyaan tentang pembangunan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
“Pertanyaan seputar PENS, dan terkait apa saja hearing sebelum OTT kemarin. Kalau di tempat saya dari 2015 sudah ada proyek PENS, tapi yang ditanyakan pada tahun 2015 sampai 2017,” ucap Mantan Kepala Dinas Pemuda, Olaraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Mojokerto kepada wartawan, Selasa, (11/7/2017).
Novi menjelaskan sedikit isi hearing yang dihadiri olehnya sebelum adanya OTT KPK pada Jumat, 16 Juni dinihari lalu. Menurutnya, hearing yang terjadi antara sejumlah pejabat eksekutif dan kalangan Legislatif itu membahas terkait dengan aset PENS dan hasil klarifikasi anggota DPRD ke Kemendagri.
“Hearingnya itu membahas bagaimana anggaran ini dirubah dari pos belanja modal kepada pos pembangunan atau pengadaan barang jasa supaya bisa langsung dihibahkan, atau tetap di belanja modal, tapi ketika pembangunan selesai, mereka pinjem pakai dulu,” imbuhnya.
Masih kata Novi, saat hearing pada malam itu selesai, rencananya pihaknya akan diundang lagi setelah beberapa haribusai hearing tersebut. “Jadi waktu hearing selesai, rencananya kami akan diundang lagi beberapa hari kemudian, tapi ada OTT itu,” tuturnya.
Dalam hearing saat itu, ada dua opsi yang masih belum ada kesepakatan. Kata Novi, opsi pertama yakni, apakah anggaran PENS tetap berada di belanja modal seperti sekarang, sehingga saat proyek selesai, PENS akan dilakukan pinjam pakai terlebih dahulu oleh pemkot sebelum akhirnya dihibahkan.
“Ada dua opsi, itu semua belum ada kesepakatan. Apakah tetap di belanja modal seperti sekarang sehingga ada pinjem pakai. Atau dialihkan di belanja barang jasa, kalau di belanja barang jasa, begitu selesai langsung bisa dihibahkan. Hingga saat ini masih ada di belanja modal,” kata Novi.
Dalam perencanaannya, PENS akan selesai tahun 2017 ini. “Selama tidak ada perubahan apapun, proyek PENS akan terus jalan, rencananya kan selesai tahun 2017 ini. Kami berharap segera selesai, agar tahun depan sudah bisa menerima siswa baru,” harapnya.